Bahan Rayon mungkin adalah satu satunya jenis kain yang sangat membingungkan. Karena ada yang menyebutnya sebagai viscose, modal, lyocell, tencel acetate atau bahkan bambu. Pada kesemptan ini kita akan membahas lebih dalam mengenai bahan kain rayon, mulai dari ciri-cirinya, kelebihan hingga kekurangannya.
Bahan rayon adalah kain yang terbuat dari regenerasi selulosa yang berasal dari serat kayu, dan tumbuhan lainnya. Kain ini sangat lembut layaknya sutra sehingga tidak mengeherankan sering disebut sebagai tiruan sutra.
Rayon termasuk ke dalam golongan serat semi sintetis karena rayon terbuat dari selulosa murni dari pulp kayu yang diubah menjadi senyawa larut yang dipadatkan secara kimia untuk membentuk serat sintetis. Karena rayon terbuat dari polimer alami, maka rayon dianggap sebagai serat semi-sintetis
Tahukah Kamu? Menurut Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission), istilah rayon dan viscose dapat digunakan secara bergantian dan merujuk pada bahan yang sama.
Rayon pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1800-an, ketika harga sutra mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Sejarah Bahan rayon dimulai pada akhir abad ke-19, lebih tepatnya pada tahun 1855, dimana pada saat itu, seorang ilmuwan Prancis bernama Count Hilaire de Chardonnet menemukan proses pembuatan serat selulosa yang pertama kali disebut “silk imitation” atau imitasi sutra. Proses ini memanfaatkan serat selulosa dari kayu atau tanaman lainnya yang dilarutkan dalam larutan kimia.
Kemudian pada tahun 1894 , ahli kimia Inggris Charles Frederick Cross bersama rekannya, Edward John Bevan dan Clayton Beadle mematenkan sutra imitasi buatan mereka. Sutra imitasi ini mereka sebut sebagai “Viscose” karena produksinya melibatkan perantaraan larutan yang sangat kental.
Penggunaan bahan rayon berkembang pesat dalam industri tekstil karena kemampuannya untuk menyerap warna dengan baik, kehalusan teksturnya, dan berbagai kegunaan yang luas. Seiring berjalannya waktu, teknologi produksi rayon terus berkembang, termasuk pengembangan jenis-jenis rayon yang berbeda seperti viscose, modal, dan lyocell, yang masing-masing memiliki karakteristik dan aplikasi yang khas. Saat ini, pasar serat rayon diperkirakan akan mencapai $28 miliar pada tahun 2025.
Produksi rayon melibatkan pelarutan selulosa sehingga memungkinkan serat berubah menjadi bentuk yang dibutuhkan. Ada tiga metode pelarutan yang umum dipakai dalam proses pmebuatan bahan rayon, yaitu:
Cuprammonium adalah salah satu jenis rayon yang ditemukan pada tahun 1890. Serat ini dibuat melalui proses yang melibatkan pelarutan selulosa dari pulp kayu atau serat kapas dalam larutan oksida tembaga dan amonia, dan kemudian memaksa zat tersebut melalui pemintal sehingga diekstrusi dalam filamen yang mengalami pemintalan regangan.
Hasilnya adalah benang berkilau dan sangat halus yang dapat digunakan untuk membuat kain tipis dan ringan dengan kualitas draping yang unggul. Variasi rayon ini sering dikenal dengan nama dagang “Bemberg”.
Karena dampak buruk terhadap lingkungan dari metode produksi ini, rayon cuprammonium tidak lagi diproduksi di Amerika Serikat. Prosesnya pun dianggap telah ketinggalan zaman.
Viscose merupakan proses pembuatan rayon yang melibatkan reaksi selulosa dengan basa kuat yang ditambah dengan karbon disulfida. Sehingga, menghasilkan turunan xantat. Xantat kemudian diubah kembali menjadi serat selulosa pada langkah berikutnya.
Umumnya metode viscose akan menggunakan kayu sebagai sumber selulosa. Penggunaan selulosa dari kayu dinilai lebih murah dan praktis secara ekonomi. Masalahnya adalah, proses ini menghasilkan limbah air dalam jumlah besar sehingga memerlukan teknologi yang lebih baru agar sedikit menggunakan air serta meminimalisir limbah.
Bahan baku viscose terutama yang berasal dari bubur kayu secara kimia diubah menjadi senyawa yang dapat larut. Larutan ini kemudian dipakasa melalui pemintal untuk menghasilkan filamen yang dipadatkan secara kimia. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati karena pekerja dapat terkena dampak serius dari karbon disulfida.
Secara garis besar, berikut ini adalah tahapan pembuatan Rayon Viscose:
Tahukah Kamu? Untuk membuat serat viscose kandungan selulosa dalam pulp harus bberkisar 87–97%.
Proses lyocell bergantung pada pelarutan produk selulosa dalam pelarut, N-metil morfolin N-oksida (NMMO). Berbeda dengan metode viscose, proses lycocell tidak menggunakan karbon sulfida yang sangat beracun. “Lyocell” saat ini telah menjadi merek dagang umum dan digunakan untuk merujuk pada proses lyocell untuk membuat serat selulosa.
Lyocell atau sering juga disebut dengan tencel adalah alternatif bahan rayon yang lebih ramah lingkungan ketimbang viscose. Berikut ini adalah tahapan pembuatan rayon lyocell secara garis besar:
Hingga saat ini, Proses lyocell belum banyak digunakan karena lebih mahal ketimbang proses viscose.
Seperti yang telah kita jelaskan sebelumnya, rayon viskosa adalah jenis kain semi sintetis yang terbuat dari pulp kayu dengan campuran karbon disulfida. Kain ini paling banyak digunakan dalam industri tekstil dan rumah tangga untuk pembuatan tirai, kain penutup, taplak meja, sprei, bahan pakaian dan sebagainya.
Rayon viskosa meiliki ketahanan yang baik terhadapa panas, sehingga bisa kamu setrika tanpa khawatir kana rusak. Hanya saja, jika terlalu sering terpapar panas rayon viscosa cenderung akan berwarna kuning.
Viscose adalah bahan rayon yang murah dan denan karakteristik kain yang lembut seperti sutra. Sayangnya, proses pembuatan viscose ini sangat tidak ramah lingkungan, sehingga Lyocell hadir menjawab permasalahan tersebut.
Kain Lyocell adalah kain semi sintetis yang ramha lingkungan dengan tekstur kain sangat halus, lembut dan mirip dengan sutra. Kain ini termasuk ke dalam kategori kain mewah karena proses pembuatannya yang rumit dan juga mahal, sehingga tidak mengeherankan hanya sedikit produsen yang membuat pakaian menggunakan bahan ini.
Rayon kuprammonium adalah regenerasi dari serat selulosa yang dilarutkan pada larutan amonia dan tembaga oksida. Kain ini sangat ringan dan halus sehingga banyak dipakai untuk membuat pakaian wanita, kaos kaki dan juga pakaian dalam. Karena dampak negatif terhadapa lingkungan yang terlalu besar pembuatan rayon kuprammonium sudah sagat jarang kita temui.
Ada dua kategori utama rayon asetat, yaitu: asetat dan triasetat.
Serat asetat terbuat dari selulosa yang telah diasetilasi, dengan setidaknya 92% dari grup hidroksil yang diasetilasi. Sementara itu, triasetat terbuat dengan cara mengasetilasi selulosa murni menggunakan asam asetat dan anhidrida untuk menghasilkan triasetat.
Rayon asetat memiliki elastisitas yang baik, namun tidak cukup untuk memberikan ketahanan kusut yang baik. Serat ini juga dikenal sebagai konduktor panas yang buruk tetapi merupakan isolator panas yang baik. Rayon asetat banyak digunakan dalam industri tekstil, termasuk untuk tirai, pelapis, dan pakaian, karena kelembutannya, kilau, kenyamanan, dan kemampuan bernapas.
Bahan rayon juga seringkali dikombinasikan dengan jenis bahan lainnya untuk mendapatkan karakteristik kain yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis rayon kombinasi yang umum dalam industri tekstil dan garment:
Bahan rayon spandek adalah jenis bahan yang terdiri dari campuran 95% rayon dan 5% spandek. Kain ini lebih banyak dipakaiuntuk pembuatan baju olahraga, kaos, gamis dan jilbab. Rayon spandek memiliki tekstur kain yang lembut, lentur, elastis dan sangat fleksibel. Sehingga kain ini sangat cocok untuk pembuatan pakaian fit to body yang pas memberntuk tubuh.
Baca Juga: Bahan Rayon Spandek, Ciri-Ciri, Kelebihan & Dan Kekurangannya
Kain rayoon polyester atau rayon PE adalah jenis kain yang terbuat dari campuran serat polyester dan rayon. Kandungan polyester pada rayon dimaksudkan agar harga bahan bisa menjadi lebih murah. Rayon Polyester mungkin tidak sehalus dan selembut rayon asli namun kain ini jauh lebih kuat dan tidak mudah sobek. Karena kurang bernapas kain ini kebanyakan dipakai untuk membuat pakaian murah dan pakaian olahraga.
Rayon jersey adalah jenis bahan yang terbuat dari campuran kain rayon dan bahan jersey yang terbuat dari katun atau wool. campuran kedua bahan ini menghasilkan kain yang sangat lembut, fleksibel, menyerap keringat dan menyerap kelembapan dengan baik.
Rayon Crinkle adalah jenis kain dengan tekstur permukaan yang kusut dan berkerut tidak rata seperti pemukaan kulit jeruk. Untuk memproduksi kain dengan tekstur seperti ini, kain dimasukkan ke dalam proses creping. Kain yang dihasilkan dari proses ini bisa menjadi bahan crinkle, crepe atau seersucker.
Baca Juga: Bahan Crinkle Airflow: Jenis, Kelebihan & Kekurangannya
Karena teksturnya yang halus serta tampilannnya yang mewah membuat kain ini populer sebagai industri tekstil.
Rayon termasuk ke dalam salah satu jenis pakaian yang tidak boleh dicuci menggunakan mesin cuci. Bahan rayon yang tips dan rapuh akan mudah rusak jika menggunakan putaran msein yang terlalu kuat. jadi, sebaiknya cuci pakaian yang terbuat dari rayon menggunakan tangan.
pastikan juga kamu mengetahui campuran serat yang ada pada pakaian rayon. Kamu juga bisa melihat panduan perawatan yang tertera pada label pakaian kamu.
Jika kamu memutuskan mencuci pakaian rayon menggunakan tangan, hindarilah menggunakan sikat karena dapat merusak serat kain. Sebaiknya kucek secara perlahan pakaian yang terbuat dari rayon agar tidak cepat rusak. Hindari juga menggunakan pemutih karena kandungan bahan kimianya dapat merusak serat kain
Setelah selesai mencuci keringkan pakaian kamu dengan cara diangin anginkan. jangan jemur pakaian yang terbuat dari rayon dibawah sinar matahari langsung karena dapat membuat warnanya cepat memudar.
Kain rayon sangat rentan terhadap panas, sehingga kamu perlu berhati-hati saat menyetrika pakaian yang terbuat dari rayon. Pakailah strika dengan pengaturan suhu rendah agar serat tidak mudah rusak. Kamu juga bisa menambahakan kain pelapis sebelum menyetrika agar pakaian kamu lebih awet.
Baju PDH (Pakaian Dinas Harian) kini semakin populer bukan hanya di kalangan instansi pemerintah, tetapi…
Meta Description (SEO):Pusat konveksi Jogja untuk pesanan minimal 12 pcs. Ozza Konveksi sediakan seragam custom,…
Meta Description (SEO):Pesan custom kemeja PDL satuan mulai dari 12 pcs di Ozza Konveksi Jogja.…
Meta Description (SEO):Konveksi dan sablon Jogja terbaik untuk custom jaket hoodie. Ozza Konveksi sediakan desain…
Meta Description (SEO):Pesan PDH custom di Jogja dengan desain sesuai kebutuhan. Ozza Konveksi sediakan bahan…
Meta Description (SEO): Custom jaket online terpercaya. Ozza Konveksi Jogja melayani desain hoodie custom, bahan…