Kalau pada artikel sebelumnya kita telah membahas beberapa bahan anti air untuk jaket yang bagus. Kali ini kita akan membahas waxed cotton, bahan anti air pertama di dunia. Yuk, simak ulasannya!
Katun merupakan bahan kain yang memang serbaguna. Sayangnya katun memiliki kelemahan, ia kurang cocok dijadikan pakaian outdoor.
Singkat cerita, serat kapas berongga dan partikel penyusunnya membawa muatan negatif sedangkan molekul air bermuatan positif. Sehingga mengisi serat berongga itu, lalu berkeliaran. Itulah sebabnya kenapa kapas dapat menyerap air hingga 27 kali beratnya, dan mengapa perlu waktu lama untuk mengering.
Dan karena air menghantarkan panas dari tubuh 25 kali lebih cepat daripada udara, semua air yang tersangkut di dalam pakaian kamu bisa menyebabkan hipotermia, bahkan dalam cuaca yang relatif ringan.
Selain itu, katun juga dapat menimbulkan bau. Karena seperti yang kita semua tahu pakaian kasual kita seperti t-shirt dapat menyerap keringat. Sehingga jika dibiarkan terlalu lama akan menimbulkan bau.
Waxed cotton adalah kain yang dilapisi dengan parafin atau lilin lebah untuk membuat bahan tahan air. katun wax paling sering digunakan dalam pembuatan jaket dan mantel, topi anti air, tas dan bahkan sepatu. Kelemahan dari bahan ini adalah kainnya tidak breathable, lebih berat ketimbang bahan anti air sintetis modern.
Ratusan tahun yang lalu, para pelaut menyadari bahwa layar yang basah dapat menangkap angin lebih efisien ketimbang layar yang kering. Air pada layar yang basah dapat mengisi serat kain sehingga dapat menghentikan angin yang sedang bertiup. Akan tetapi, layar basah juga sangat berat, dan sulit untuk menjaganya tetap lembab dalam cuaca kering.
Jadi, para pelaut mulai mengoleskan minyak seperti minyak ikan dan hal-hal seperti itu ke dalamnya. Sehingga menciptakan kain yang mampu menghentikan angin, tetapi juga relatif ringan dan mudah dalam melakukan perawatan dalam waktu lama.
Karena minyak ikan berbau seperti ikan, minyak biji rami menjadi pilihan untuk pakaian waxed ini. Akan tetapi minyak ini juga tidak begitu sempurna, karena akan menjadi kaku dan retak dalam cuaca dingin, meleleh dari pakaian pada hari-hari panas, dan berubah warna seiring bertambahnya usia.
Kemudian, pada tahun 1830, seorang ahli kimia Jerman, Carl Reichenbach menemukan bahwa ia dapat membuat lilin dari produk sampingan mengubah minyak bumi menjadi minyak pelumas. Lilin produk sampingan ini tidak berbau, tidak berwarna, dan titik lelehnya dapat diubah dengan zat aditif.
Pada awal 1930-an, lilin parafin muncul sebagai alternatif yang menarik untuk minyak biji rami ketika upaya bersamaan dari tiga perusahaan produksi kain menyempurnakan proses perawatan. Ketika kanvas katun dilumuri dengan lilin, hasilnya adalah bahan kuat yang tahan air, lentur, ringan dan breathable. Kain yang dilapisi parafin juga terbukti aman dan tidak menguning.
J. Barbour & Sons adalah salah satu pengadopsi awal dan pemasok jaket dan mantel katun wax. Tak lama kemudian, pakaian luar katun berlapis lilin menjadi populer di antara orang-orang yang bekerja di luar ruangan, mulai dari petani hingga penjaga buruan. Jaket motor Barbour berbahan waxed cotton menjadi seragam pilihan bagi para pecinta bersepeda, termasuk aktor Amerika Steve McQueen, yang membantu mempopulerkan jaket ini pada tahun 1960-an.
Parafin sejak saat itu telah digunakan untuk melapisi roda keju, menutup wadah makanan, membuat permen karet, lilin, krayon, bahkan bahan bakar roket padat. Di antara banyak kegunaannya, parafin juga dipakai untuk melapisi kain. Dan yang paling penting, harganya sangat murah.
Artikel Terkait: 10 Rekomendasi Bahan Anti Air Untuk Jaket Yang Bagus
Dengan majunya perkembangan teknologi dan inovasi dalam pembuatan bahan anti air, perlahan tapi pasti popularitas jaket berbahan cotton waxed mulai berkurang. Hal ini karena, pakaian berbahan waxed cotton membutuhkan pelapisan ulang setiap tahunnya. Sementara itu bahan anti air lainnya yang lebih modern hanya membutuhkan sedikit perawatan.
Saat ini, istilah “oilcloth” dan “waxed cotton” digunakan hampir secara bergantian oleh beberapa produsen yang masih memproduksi barang tersebut. Sebagian besar “oilcloth komersial” di luar sana sebenarnya adalah katun yang diolah dengan parafin.
Dalam beberapa kasus, “oilcloth” bahkan digunakan untuk menggambarkan kain yang telah dilapisi vinil atau bahan sintetis lainnya untuk mempertahankan permukaannya dari air.
Umumnya, sebagian besar produsen saat ini lebih memilih kain sintetis yang tersedia untuk digunakan dalam pembuatan pakaian tahan air mereka.
Lilin dan kapas merupakan produk alami yang akan menurun dan kehilangan efektivitasnya seiring waktu. Untuk membantu melestarikannya, produk katun wax tidak boleh disimpan dalam keadaan lembab, tetapi dikeringkan secara perlahan.
Kapas wax biasanya membutuhkan waxing ulang tahunan. Karena metode waxing berbeda antara produsen, produk rewaxing dari produsen asli lebih direkomendasikan.
Rewaxing paling baik dilakukan di musim panas, ketika bahan secara alami berada pada suhu yang lebih hangat. Kemudian, pada bagian-bagian kecil, lilin dihangatkan, diletakkan di atas bahan lalu digosok dengan kain lembut. Setelah diterapkan sepenuhnya, bahan harus dihangatkan dengan lembut agar lilin dapat menembus dan menutupinya secara merata.
Untuk kamu yang tertarik untuk mendapatkan jaket wax tetapi berpikir perawatannya mungkin memusingkan, berikut kami berikan panduan merwat jaket wax kamu:
Nah, bagaimana? Sekarang kamu sudah tahukan apa itu bahan waxed cotton? Bahan ini memang tidak sepopuler bahan anti air lainnya, Apalagi proses perawatannya yang terbilang sulit menjadikan banyak produsen pakaian yang beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan serta lebih murah.
Beberapa pakaian waterproof saat ini lebih didominasi oleh bahan sintetis seperti rubber, nylon atau polyester. Walaupun begitu waxed cotton akan tetap ada di hati penggemarnya. Jadi, apakah kamu tertarik untuk memiliki jaket wax?
Artikel Terkait: Mengenal Bahan Kain Untuk Membuat Jaket
Baju PDH (Pakaian Dinas Harian) kini semakin populer bukan hanya di kalangan instansi pemerintah, tetapi…
Meta Description (SEO):Pusat konveksi Jogja untuk pesanan minimal 12 pcs. Ozza Konveksi sediakan seragam custom,…
Meta Description (SEO):Pesan custom kemeja PDL satuan mulai dari 12 pcs di Ozza Konveksi Jogja.…
Meta Description (SEO):Konveksi dan sablon Jogja terbaik untuk custom jaket hoodie. Ozza Konveksi sediakan desain…
Meta Description (SEO):Pesan PDH custom di Jogja dengan desain sesuai kebutuhan. Ozza Konveksi sediakan bahan…
Meta Description (SEO): Custom jaket online terpercaya. Ozza Konveksi Jogja melayani desain hoodie custom, bahan…