Proses Pembuatan Kain Katun Hingga Menjadi Baju
Siapa sih orang di dunia ini yang gak punya baju dari bahan katun? Kain katun termasuk kain yang paling mendominasi dalam industri tekstil dan pembuatan baju. Faktanya katun sudah ada sejak pertama kali benih ini ditemukan sekitar 450 SM di Peru. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas bagaimana proses pembuatan kain katun hingga menjadi baju.
Sekilas Mengenai Kapas Sebagai Bahan Utama Pembuatan Kain Katun
Kapas adalah serat tumbuhan alami yang terbuat dari biji kapas. Serat katun diperoleh dari tanaman kapas dan kemudian ditenun menjadi benang. Benang katun tadi kemudian ditenung menjadi kain. Penggunaankapas memiliki tradisi yang panjang dalam industri pakaian karena memiliki karakteristik yang cukup unik.
Kain yang terbuat dari serat kapas dapat menyerap air dan terkenal memiliki daya tahan yang lama.
Apa Itu Katun?
Katun adalah serat yang dihasilkan oleh tanaman kapas yang disebut Gossypium hirsutum, tanaman kapas ini memiliki banyak spesies dan diperkirakan sekitar 40 spesies tersebar di seluruh dunia dari daerah tropis hingga subtropis. Sedangkan yang paling banyak digunakan untuk produksi pakaian adalah kapas jenis Gossypium hirsutism yang tingkat pemakaiannya mencapai 90% dari produksi kapas dunia.
Sebagai bahan utama pembuatan kain katun, serat kapas tersusun dari serabut halus yang menyelubungi biji tanaman kapas. Kapas kapas ini dipanen apabila buah kapas sudah mekar sempurna, cukup umur dan kering
Tabel Informasi Kain Katun
Berikut adalah sedikit informasi mengenai kain katun yang kami himpun dalam bentuk tabel:
Nama Kain | Kain katun / Cotton |
Nama Lain | Pima cotton, Egyptian cotton, Supima cotton |
Komposisi Kain | Serat organik dari biji tanaman kapas |
Variasi jumlah benang yang mungkin dari kain | 100, 200, 300, 600, hingga 2.000 |
Breathabality | Ya |
Kemampuan menyerap kelembapan | Tinggi |
Kemampuan Menahan Panas | Menengah |
Peregangan | Menengah |
Rawan pilling | Tinggi |
Negara tempat kain pertama kali diproduksi | India Kuno |
Negara pengekspor/penghasil terbesar saat ini | India |
Suhu pencucian yang direkomendasikan | Medium atau tinggi |
Biasa digunakan digunakan untuk | Kemeja, gaun, blus, pakaian dalam, kaus kaki, sweater, seprai, selimut, tas, jeans, rok, dan lain-lain. |
Jenis Jenis Katun Yang Ada di Dunia
Pernahkah kamu bertanya tanya, ada berapa banyak jenis katun yang ada di dunia ini? Jawabannya banyak sekali, Ada berbagai jenis tumbuhan kapas yang ditanam di seluruh dunia dan jenisnya ada begitu banyak. Sayangnya tanaman kapas hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis.
Saat ini hanya ada 4 jenis tanaman kapas dengan kualitas terbaik yang dijadikan bahan baku kain katun terbaik.
4 Jenis Katun Terbaik Dunia
Sebenarnya, ada empat jenis kapas yang ditanam secara komersial di seluruh dunia:
- Gossypium hirsutum – kapas dataran tinggi (upland cotton), asli Amerika Tengah, Meksiko, Karibia
- Gossypium barbadense – dikenal sebagai kapas pokok ekstra panjang, asli Amerika Selatan tropis
- Gossypium arboreum – berasal dari pohon kapas, asli India dan Pakistan
- Gossypium herbaceum – Kapas Levant, asli Afrika selatan dan Semenanjung Arab
Gossypium Hirsutum
Sebagaian besar produksi katun dunia, bahkan 90 persennya berasal dari tanaman gossypium hirsutum. Umumnya dikenal sebagai kapas dataran tinggi tau istilah kerennya upland cotton. Kapas ini banyak digunakan oleh produsen dalam membuat berbagai macam produk garment karena kualitas serta kemurnian seratnya yang alami.
Gossypium Barbadense
Gossypium Barbadense adalah jenis kapas yang paling banyak diproduksi kedua setelah gossypium Hirsutum. Jenis kapas ini hanya menguasai sekitar delapan persen dari produksi kapas global. Umumnya dikenal sebagai katun pima dan memiliki ciri sangat lembut, cukup kuat, dan tahan pilling, kerutan dan tidak mudah pudar. Katun Pima kebanyakan berasal dari wilayah tropis Amerika Selatan.
Gossypium Arboreum
Terdiri dari kurang dari dua persen produksi kapas global, gossypium arboretum adalah spesies yang umumnya dikenal sebagai kapas pohon. Tanaman ini merupakan varian lokal untuk India dan Pakistan, dan biasanya digunakan secara luas untuk pembuatan kain muslin.
Muslin adalah kain kasa yang menawarkan kemampuan bernapas yang luar biasa sambil mempertahankan bentuknya dari waktu ke waktu. Daya tahan ini dapat dikaitkan dengan kekuatan tarik tinggi dari serat kapas pohon dari mana ia dibuat. Muslin juga digunakan dalam peralatan masak sebagai penyaring, serta dalam dunia medis sebagai kain kasa.
Gossypium Herbaceum
Tanaman ini dikenal juga sebagai sebagai Levant cotton. Gossypium Herbaceum berasal dari Afrika selatan dan Semenanjung Arab. Kapas ini hanya menguasai kurang dari dua persen pasar global. Selain digunakan dalam pakaian, masyarakat di negara berkembang banyak menggunakan tanaman ini untuk berbagai tujuan pengobatan, termasuk pengobatan mual, sakit kepala, demam, pendarahan, dan diare.
Proses Pembuatan Kain Katun Dari Kapas Hingga Menjadi Baju
Seperti yang kita tahu kain katun berasal dari tanaman kapas yang diolah menjadi untaian benang untuk ditenun menjadi kain. Cara pembuatan kain katun hingga menjadi baju yang kamu pakai tentu saja melalui proses yang panjang.
Pembuatan kain pada masa modern ini banyak menggunakan tenaga mesin ketimbang tenaga manusia. Walaupun begitu masih ada beberapa produsen yang tetap menggunakan cara tradisional dengan menggunakan alat tenun bukan mesin. Hasil kain dari tenunan tradisional ini tentu menjadi barang kerjainan dengan nilai seni tersendiri yang mahal harganya.
Di bawah ini akan dijelaskan proses pembuatan kain katun
1. Proses Pemetikan
Buah/bunga kapas (bal) yang sudah masak siap dipetik dari pohonnya. Pemetikan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin. Jika dipetik secara manual, maka daunnya tidak akan dipetik dan hanya dipetik buahnya yang benar-benar matang.
2. Proses Gining
Setelah dipetik dari pohon, kapas dipisahkan dari bijinya, proses ini biasa disebut ‘ginning’. Pada proses ini kapas dihisap ke dalam tabung untuk dimasukkan ke dalam pengering untuk menurunkan kadar air kapas dan membuat kualitas serat kapas menjadi lebih baik.
Kemudian kapas akan melalui pembersih yang membersihkan daun, batang, dan biji yang masih menempel pada serat kapas. Kapas yang telah dibersihkan dipadatkan menjadi bola berukuran sekitar 1,5 meter berat hampir mencapai 227 kg.
Bal kapas siap untuk diproses lebih lanjut di pabrik dan kemudian ditenun menjadi benang atau produk pengolahan kapas lainnya.
3. Penggilingan
Bal kapas kemudian dibuka kembali dan dimasukkan ke dalam mesin pemetik. Kapas padat dilonggarkan kembali dengan pemukul, kemudian melalui beberapa penggilingan untuk mendapatkan bulu kembali. Ini dimaksudkan untuk menghilangkan sifat-sifat tanaman dan membuat serat lebih halus dan lembut.
4. Proses Carding
Carding adalah proses mekanis untuk membuka blokir serat dan meluruskannya sehingga kapas sejajar satu sama lain. Proses ini juga dapat digunakan untuk membuat tekstil gabungan (blend).
Dalam proses ini, berbagai jenis serat dapat digabungkan, seperti serat kapas yang dicampur dengan serat polyester atau digunakan untuk menggabungkan beberapa warna serat yang berbeda.
5. Proses Combing (Penyisiran)
Tahap selanjutnya adalah menyisir atau combing. Combing adalah proses memisahkan serat yang lebih pendek, sehingga benang yang dihasilkan akan lebih kuat dan lebih baik. Sebenarnya tahap ini bisa dilewati, tetapi jika produsen menginginkan hasil yang lebih baik maka tetap harus melalui tahap ini.
Fiber yang telah melalui proses carding & combing akan berbentuk untaian panjang yang biasa disebut sliver.
6. Fase Drawing Dan Spinning
Proses selanjutnya adalah fase drawing atau penarikan. Pada tahap ini, beberapa sliver digabungkan untuk menghasilkan pita serat kapas yang sangat tebal. Tali ini kemudian disebut roving. Kemudian dua putaran memutar yang menghasilkan berat diperlukan untuk diproses lebih lanjut menjadi benang.
Selanjutnya, penggabungan dan pemintalan ini menghasilkan ketebalan yang diinginkan untuk ukuran benang. Seluruh proses di atas umumnya disebut sebagai spinning. Lebih detailnya, masih banyak tahapan lain yang bisa ditambahkan dalam proses pemintalan ini, sesuai dengan kualitas (ukuran, ketebalan, warna) benang yang akan dihasilkan.
7. Proses Pengiriman
Setelah semua proses selesai maka semua benang siap dikirim ke perusahaan tekstil untuk diproses lebih lanjut menjadi kain, pakaian dan barang konsumen lainnya.
Produk Kain Katun
Untaian benang yang telah sampai di perusahaan tekstil kemudian diolah menjadi kain katun dengan berbagai jenis. Saking banyaknya produk kain dari katun ini, kalau kita bahas secara lengkap mungkin bisa menjadi satu buku tersendiri.
Walaupun begitu secara umum jenis kain katun dapat dibedakan dari teknik tenunannya. Berikut adalah beberapa jenis kain katun yang sering kita jumpai sehari hari.
1. Cotton Combed
Bahan cotton combed adalah bahan kain dari katun yang telah melalui proses combing atau penyisiran sebelum dipintal menjadi benang. Katun combed termasuk bahan kain yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kaos. Kain ini bisa dibedakan dari jenis gramasinya dimulai dari 20s, 24s hingga 30s.
Selain cotton combed ada juga produk bahan katun lainnya untuk membuat kaos seperti kain cotton carded, cotton bamboo hingga katun jepang.
Baca Juga: Perbedaan Bahan Cotton Combed 30s, 24s, 20s
2. Denim
Kain Denim adalah kain yang terbuat dari bahan katun menggunakan teknik tenunan kepar, yang menciptakan pola ikat diagonal yang halus. Kain kepar katun menghadap lusi, artinya benang pakan berada di bawah dua atau lebih benang lusi, dan benang lusi lebih menonjol di sisi kanan.
Ribbing diagonal inilah yang membuat kain denim berbeda dari kain kanvas atau cotton duck, yang juga merupakan kain katun tenunan kokoh. Produk dari kain denim adalah Jeans. Produk denim sendiri ada banyak jenisnya seperti raw denim, pre-wash denim, stretch denim hingga selvedge denim.
3. Drill
Bahan drill adalah jenis kain yang memiliki ciri berupa tekstur pintalan benang miring atau diagonal dan cukup kuat. Kain drill umumnya terbuat dari 100% katun murni. Namun begitu, ada juga yang terbuat dari bahan campuran katun dengan polyester. Biasanya kain drill digunakan untuk membuat seragam kerja seperti PDH/PDL, kemeja, jas almamater, pakaian seragam TNI dan Polri, dll. Kamu bisa baca ulasan lengkap mengenai bahan drill disini
4. Oxford
Kain Oxford adalah jenis bahan katun campuran teteron dengan teknik twill weave. Salah satu perbedaan kain oxford dengan kain drill adalah penggunaan benang yang lebih tipis dan halus. Kamu bisa mempelajari lebih lanjut mengenai bahan oxford dengan membaca artikel kami yang berjudul: Mengenal Bahan Kain Oxford, Kelebihan Serta Kekurangannya
5. Kanvas
Bahan kanvas modern biasanya terbuat dari katun atau linen, meskipun secara historis terbuat dari rami. hal ini berbeda dari kain katun berat lainnya, seperti denim karena menggunakan tenunan polos (plain weave) daripada tenunan kepar (twill weave).
Dahulu kala kain knavas digunakan sebagai media untuk melukis. Namun seiring berkembangnya waktu kain kanvas kemudian dipakai juga sebagai bahan dasar pembuatan sepatu, totebag, jaket dan lain sebagainya.
6. Chambray
Chambray memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan denim. Sama seperti kain yang kami sebutkan sebelumnya, chambray juga terbuat dari serat katun. Bahan chambray biasanya dipakai dalam pembuatan berbagai macam produk pakaian seperti kemeja.
Sumba Timur, Tempat Terbaik Produksi Katun Di Indonesia
Tempat terbaik untuk memproduksi kain katun di Indonesia adalah di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Tempat ini memiliki bahan katun terbaik di Indonesia karena kualitasnya yang bagus. Produksi kapas per hektar lebih banyak dibandingkan produksi kapas di Jawa dan Sumatera. Produksi kapas di Sumba Timur 4,6 ton per hektar sedangkan di Jawa dan Sumatera hanya 2 ton per hektar. Kualitas tanah dan iklim di Sumba Timur cocok untuk pengembangan kapas.
Kapas Sumba paling baik karena tidak mudah putus benang, sehingga mudah diatur, dihaluskan, bersih dan lentur serta sifat-sifat karakter lainnya yang dikirim ke Jawa untuk selanjutnya diolah menjadi bahan baku tekstil di Indonesia. Tanaman kapas lainnya di Indonesia terdapat di Palembang, Jawa Tengah (Semarang, Jepara, Rembang), Jawa Timur (Madiun, Madura), dan Nusa Tenggara.
Perkembangan Kain Katun Di Indonesia Saat Ini
Untuk Indonesia sendiri, daerah penghasil kapas terbesar berada di Sulawesi Selatan. Kapas dari provinsi ini sebagian besar diproduksi sebesar 1.614 ton atau 39,0% dari produksi nasional. Pemanfaatan kapas banyak digunakan sebagai bahan baku industri tekstil. Bahan baku dalam penggunaan kapas adalah pohon kapas. Namun ada juga kapas sintetis yang digunakan dalam industri tekstil yang terbuat dari campuran polyester.
Untuk saat ini, kendala yang dihadapi industri tekstil adalah bahan katun yang semakin langka, kemudian mereka menggunakan bahan sintetis dengan persentase komposisi poliester meningkat lebih dari 50%.
Kendala lain dalam meningkatkan hasil kapas adalah pada saat panen maka lahan kapas menghadapi kemungkinan curah hujan yang tinggi. Hal ini menyebabkan tanaman kapas kehilangan kualitasnya ketika terkena air dan berjamur.
Indonesia rupanya harus mengimpor 100 persen kebutuhan kapas yang merupakan bahan baku produk tekstil. Kapas impor terbesar berasal dari Australia. Indonesia belum mampu memproduksi kapas secara optimal, padahal tekstil merupakan ekspor nonmigas terbesar. Indonesia sebenarnya telah berusaha mengurangi ketergantungan impor kapas dengan membudidayakan kapas di Sulawesi Selatan.
Sayangnya, langkah pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk memproduksi kapas di Sulawesi Selatan masih menghadapi kendala. Masalahnya adalah tentang ketidak pastian iklim dan keterbatasan teknologi. Alhasil, produksi hanya mencapai 0,01% dari kebutuhan per tahun yang mencapai 700 ribu ton.
Saat ini bahan katun banyak digunakan untuk pakaian dalam dan kaos kaki, karena kemampuannya menyerap keringat yang baik. Sebenarnya di Indonesia pohon kapas bisa tumbuh, tapi kualitasnya kurang bagus karena ada ciri kapas yang tidak boleh terkena air saat proses pematangan. Di Indonesia, sulit karena hujan sulit diprediksi.
Sementara itu, permintaan kapas sebagai bahan baku tekstil nasional saat ini cenderung menurun karena tergantikan oleh poliester dan nilon yang harganya lebih murah. Produsen juga lebih suka mencampurkan kapas dan poliester sebagai bahan baku tekstil untuk mencapai nilai ekonomi yang lebih baik walaupun harus mengabaikan kenyamanan.
Kesimpulan
Kita telah membahas mengenai cara pembuatan kain katun serta jenis jenis kain yang dihasilkan dari katun. Dan kita juga telah mengetahui bahwa kain katun berasal dari pengolahan serat kapas melalui proses yang rumit. Katun adalah salah satu jenis bahan yang paling banyak kita temui dalam industri pakaian dan tekstil.
Dengan segala kelebihannya tentu saja bahan katun memiliki kelemahan seperti mudah menyerap air, gampang terkena noda, mudah terserang jamur, mudah terbakar dan bukan merupakan kain yang kuat. Namun karena harganya yang murah serta tekstur kainnya yang lembut dan nyaman dipakai membuat kain cotton ini sebagai kain sejuta umat.
Nah, kalau kamu tertarik untuk bikin kaos yang keren, nyaman dan gak bikin gerah, cotton combed adalah pilihan yang paling pas buat kamu.