Halo Sobat Ozza semua, seperti yang kita tahu, Indonesia selain kaya akan sumber daya alamnya juga kaya akan kerajinan seninya. Salah satu kerjainan seni yang cukup menarik adalah kain Ulos. Lalu Apa itu kain ulos? Kain ulos berasal dari daerah mana? Temukan semua jawabannya hanya di Ozza Konveksi!
Kain tenun ulos merupakan kain tenun yang terbuat dari benang kapas dan merupakan pakaian adat khas masyarakat suku Batak. Fungsi dari kain ulos ini sangat penting karena digunakan untuk upacara adat seperti pernikahan, kelahiran, kematian dan ritual adat lainnya.
Jika merujuk dari bahasa asalnya, ulos berarti kain dalam bahasa batak. Cara pembuatn kain ulos ini mirip dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu dengan menggunakan alata tenun bukan mesin.
Sebagai salah satu pakaian adat provinsi Sumatera, kain ulos berasal dari daerah Sumatera Utara, khususnya daerah batak toba. Kain ini awalnya digunakan sebagai pengganti baju, sebagai penutup kepala, hingga selendang. Warna dari kain ini didominasi oleh tiga warna yaitu warna merah, hitam dan putih.
Dahulu kala kain ulos hanya ditenun oleh kaum wanita. Masyarakat setempat percaya bahwa kegiatan menenun ini erat kaitannya dengan perempuan ketika merawat anak, keluarga dan bagaimana mereka bermasayarakat. Umumnya, kegiatan menenun kain ulos ini hanya dilakukan saat waktu senggang aja. Sehingga tidak mengherankan jika untuk membuat satu kain ulos membutuhkan waktu hinga berbulan-bulan.
Kain tenun ulos terbuat dari benang kapas dan ditenun secara manual dengan alat tenun tradisional. Kain ini melalui proses pewarnaan dengan cara merendam benang ke dalam larutan pewarna alami yang berasal dari tanaman. Contohnya seperti warna nila yang berasala dari tumbuhan Indigo, warna merah yang berasal dari secang atau warna kuning yang berasal dari kunyit.
Karena proses pembuatannya yang rumit dan lama, menjadikan kain ulos memiliki kekhasannya tersendiri. Kamu masih bisa menemukan pengrajin kain tenun ulos ini di beberapa desa di Sumatera Utara. Beberapa desa yang masih melestarikan warisan budaya ini adalah desa Tongging, Paropo dan Silalahi di pesisir barat Laut Toba.
Saat ini, pembuatan kain ulos sudah lebih modern dengan memanfaatkan alat tenun bukan mesin (ATBM). Benang jahit yang dipakai pun tidak diproduksi, melainkan memakai benang yang sudah jadi. Untuk membuat harganya lebih terjangkau, kini banyak pengrajin pakaian adat ulos yang menggunakan pewarna kain sintetis.
Ulos adalah jenis kain adat tradisional yang sering dipakai dalam upacara adat tradisional suku batak. Keberadaan kain ini begitu penting bagi masyarakat batak, karena menjadi salah satu syarat utama dalam melaksanakan upacara adat Batak. Selain itu kain atau baju adat ini menjadi sebuah identitas sekaligus bentuk penghormatan kepada orang orang yang melaksanakan sebuah acara adat.
Sebagai pakaian adat khas orang batak, kain ulos ini tentu memiliki makna simbolik serta fungsinya. Berikut adalah makna simbolik dari fungsi kain ulos:
Kain ulos ini dipakai sebagai selendang untuk orang tua yang akan menghadiri pemakaman. selain itu kain ini juga dipakai pada waktu acara manortor (menari).
Ini adalah jenis kaos yang paling banyak digunakan dalam acara adat masyarakat batak. Beberapa diantaranya seperti: hadiah kepada anak yang memasuki rumah baru, acara selamatan ibu hamil 7 bulan dan lain-lain.
Kain ini dipakai sebagai selendang, Talitali. Umumnya kain ini diberikan kepada anak cucu yang baru lahir terutama anak pertama dengan harapan akan diberkahi dengan banyak anak. Kain ini dapat digunakan sebagai alat gendong untuk anak.
Kain Ulos ini pada dasarnya 5 bagian yang ditenun secara terpisah, kemudian diatukan untuk menjadi satu kain ulos yang utuh. Fungsi dari kain ulos ini antara lain:
Ulos Ragi Hotang diberikan keapada sepasang pengantin yang sedang melakukan pesta adat. Pemberian ulos ini memiliki makna bahwa orang tua pengantin wanita menyetujui putrinya untuk dipersunting.
Pemberian ulos ini juga disertai dengan pemberian mandar Hela (sarung menantu) dengan tujuan bahwa laki laki tersebut harus berperilaku layaknya orang dewasa. Dan sarung ini harus dipakai dan dibawa dalam setiap kegiatan adat
Saat ini kain ulos ini sudah jarang dipakai dan terlihat. Pada jaman dahulu kain ini banyak digunakan oleh anak gadis dengan cara melilitkan kain pada dada untuk menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah seorang putri (gadis perawan) yang beradat.
kain tenun ulos ini digunakan sebagai pengikat kepala atau talitali dan juga sebgai selendang yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya.
Biasanya kain ini dipakai sebagai selendang oleh ibu-ibu sewaktu waktu mengikuti acara adat batak yang kehadirannya sebatas undangan biasa.
Setiap kain ulos memiliki ciri khasnya masing masing yang bisa dibedakan dari corak, warna hingga motifnya. Berikut adalah beberapa motif kain tenun ulos yang sring dipakai.
Ulos ini memiliki corak rotan, pada saat pernikahan ulos ini mengingatkan kita bahwa ikatan kedua pasangan akan kuat dan kokoh layaknya rotan. Dahulu kala masyarakat batak menggunakan rotan sebagai alat pengikat barang karena ketahanannya dan kekuatannya.
Sehingga rotan dijadikan corak pada kain ulos sebagai lambang ikatan pernikahan yang kokoh.
Corak pada kain ulos ini menggambarkan jejeran bintang yang teratur, bermakna kepatuhan dan kerukunan dalam ikatan kekeluargaan. Secara umum orang Batak sangat menghormati orang tua. Itulah sebabnya corak bintang pada kain ini digambarkan secara sejajar dan rapi untuk mengaskan kepatuhan dan kerukunan dalam keluarga, terutama kepatuhan seorang anak kepada orang tua.
Corak dari kain ulos ini harus memiliki 33 garis. Arti motif pada ulos ini sebagai ciri khas orang Batak yang teguh dalam satu pendirian. Kain ulos ini diwariskan secara turun temurun kepada anak cucu. Pada jaman dahulu kain dengan corak ini sering dipakai oleh Raja-Raja ataupun tetua adat dalam menghadiri acara tertentu.
Kain ulos dengan corak runcing menghadap ke atas biasanya dipakai saat upacara duka-cita. Corak meruncing ini melambangkan untuk selalu bersabar dalam menghadapi banyaknya cobaan yang berliku dan tajam. Selain itu corak ini menyiratkan kita untuk tetap terus memandang maju ke atas.
Kain Ulos dengan bentuk garis beriringan ini melambangkan kesepakatan bersama untuk membentuk ikatan keluarga. Bisanya dipakai oleh warga samosir untuk diberikan kepada wanita yang sedang hamil 7 bulan dengan tujuan melancarkan persalinan dan agar dikarunia banyak anak.
Latar belakang corak rumput atau sawah yang meruncing ini didasari pada faktor kesuburan tanah dan faktor alam daerah batak. Masayarakat batak saat itu sangat mengandalkan hasil dari pertanian sehingga menjadi inspirasi dalam pembuatan motif dan ragam hias pada kain ulos.
Dahulu kala, kain ini hanya dipakai oleh para tetua adat ataupun para raja dalam menghadiri acara manortor (menari). namun, saat ini motif kain ulos ini sudah jarang kamu temukan karena proses pembuatannya yang lama dan bisa memakan waktu hingga berbulan bulan. Sehingga jika kamu menemukannya maka harganya akan sangat mahal.
Selain berdasarkan coraknya, kain ulos yang berasal dari daerah batak toba, tepatnya pulau samosir ini dapat kita bedakan maknanya berdasarkan warnanya.
| Warna | Makna |
|---|---|
| Warna Putih | Melambangkan kejujuran dan kesucian |
| Warna Merah | Melambangakan jiwa kesatria, pemberani dan kepahlawanan |
| Warna Hitam | Melambangkan duka atau kesedihan |
| Warna Kuning | melambangkan kesuburan dan kekayaan |
Kain tenun ulos yang berasal dari daerah Sumatera utara ini memiliki daya tarik yang unik. Sehingga banyak wisatawan yang ingin memiliki atau bahkan membeli kain ini. Agar tidak salah pilih, berikut kami berikan beberapa tips dalam memilih kain ulos yang bagus!
Kain ulos yang berasal dari Sumatera Utara ini awalnya dikenakan dalam bentuk sarung atau selendang. Saat ini kain ulos banyak kita jumpai dalam bentuk produk suvenir, sarung bantal, ikat pinggang, ikat kepala, tas, pakaian adat, alas meja, dompet, dasi hingga gorden.
Harga kain ulos cukup bervariasi mulai dari yang termurah dari 50.000 hingga ada yang mencapai sejutaan per kilogramnya.
Seperti halnya dengan jenis kain lainnya, kain ulos memiliki karakteristik dan ciri khas yang dapat kamu bedakan dengan bahan kain lainnya. Berikut adalah ciri ciri kain ulos!
Kain ulos adalah salah satu warisan budaya yang harus kita lestarikan keasliannya. Ragam corak dan warna dari kain ulos yang kaya dapat menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan. Terutama bagi mereka yang ingin mengenal lebih dekat kebudayaan masyarakat batak.
Jika kamu ingin mengenal lebih jauh dengan kain ulos ini, kamu bisa cek referensi yang kami sertakan dibawah, akhir kata semoga bermanfaat!
Baju PDH (Pakaian Dinas Harian) kini semakin populer bukan hanya di kalangan instansi pemerintah, tetapi…
Meta Description (SEO):Pusat konveksi Jogja untuk pesanan minimal 12 pcs. Ozza Konveksi sediakan seragam custom,…
Meta Description (SEO):Pesan custom kemeja PDL satuan mulai dari 12 pcs di Ozza Konveksi Jogja.…
Meta Description (SEO):Konveksi dan sablon Jogja terbaik untuk custom jaket hoodie. Ozza Konveksi sediakan desain…
Meta Description (SEO):Pesan PDH custom di Jogja dengan desain sesuai kebutuhan. Ozza Konveksi sediakan bahan…
Meta Description (SEO): Custom jaket online terpercaya. Ozza Konveksi Jogja melayani desain hoodie custom, bahan…