Kain satin adalah jenis kain yang ditenun menggunakan teknik tenun satin untuk menciptakan karakteristik kain yang berkilau, lembut, elastis dengan tirai yang indah. Tenun satin termasuk kedalam tiga jenis kain tenun yang umum dalam kain tenun selain tenun polos dan tenun kepar / twill.
Bahan satin umumnya ditenun menggunakan serat filamen seperti sutera, nylon dan polyester untuk mendapatkan karakteristik permukaan kain yang glossy.
Menurut catatan sejarah, bahan satin sudah ada sejak abad pertengahan di Tiongkok, di mana bahan ini dibuat secara eksklusif dengan sutra. Tenunan ini berasal dari kota pelabuhan Quanzhou, di Tiongkok, yang disebut Zaitun dalam bahasa Arab abad pertengahan, yang kemudian dikenal dengan nama satin hingga saat ini.
Kain dan teknik menenunnya disebarkan melalui Jalur Sutra dan kemudian diproduksi secara luas ke seluruh wilayah Timur Tengah. Italia adalah negara Barat pertama yang memproduksi satin pada abad ke-12, dan menjadi populer di seluruh Eropa pada abad ke-14. Bahkan, sebagian besar perabot di Istana Versaille terbuat dari kain satin.
Ada beberapa tahap dalam pembuatan bahan kain satin, yaitu:
Dalam proses pembuatan kain satin, mesin tenun khusus dan teknik weaving yang digunakan memainkan peranan penting dalam menciptakan tekstur dan pola khas pada kain satin. Proses pencelupan dan finishing juga memberikan pengaruh besar pada tampilan akhir kain satin. Untuntuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat penjelasan kami berikut:
Dalam konstruksi tenunan satin/saten, titik-titik jahitan lungsin atau pakan untuk ukuran pengulangan yang diberikan dilakukan dengan menggunakan nomor pindah atau nomor jahitan atau float. Nomor pindah dipilih sesuai dengan ukuran pengulangan tenunan.
Dalam memilih nomor pindah untuk konstruksi tenunan satin/saten, aturan-aturan berikut biasanya dipakai :
Gambar A, B dan C menunjukkan berbagai jenis satin tak beraturan dan Gambar D dan E menunjukkan desain satin beraturan. Gbr. A menunjukkan satin tak beraturan 4 ujung yang dibuat dengan menggunakan nomor langkah 1, sedangkan Gbr. B menunjukkan satin yang sama yang dibuat dengan menggunakan nomor langkah 2. Gbr. D menunjukkan satin beraturan 5 ujung yang dibuat dengan nomor langkah 3 dan Gbr. E menunjukkan satin beraturan 8 ujung yang dibuat dengan nomor langkah 3.
Gbr. F dan G menunjukkan interlace yang sesuai dengan desain D dan A.
Gbr. A, B dan C menunjukkan desain tenunan saten tak beraturan dan Gbr. D dan E menunjukkan desain saten beraturan. Gbr. A menunjukkan saten tak beraturan 4 ujung yang dibuat dengan nomor langkah 1 dan Gbr. B menunjukkan desain yang sama dengan menggunakan nomor langkah f 2. Gbr. C menunjukkan saten tak beraturan 6 ujung. Gbr. D dan E menunjukkan desain saten beraturan 5 ujung dan 8 ujung yang dibuat dengan jumlah langkah 3. Gbr. F dan G menunjukkan jalinan desain D dan A masing-masing.
Tabel berikut ini menunjukkan interval pemilihan untuk konstruksi tenunan satin dengan lima, dan tujuh sampai dua puluh dua benang. Alih-alih angka-angka yang diberikan, kebalikannya dapat diambil. Apabila diberikan dua interval, masing-masing interval atau kebalikannya akan memberikan hasil yang serupa. Jika lebih dari dua interval yang diberikan, jumlah angka yang ditunjukkan dalam tipe berat (atau kebalikannya) akan memberikan distribusi perpotongan yang paling sempurna.
Jenis Satin | Nomor Jahit Yang Sesuai |
---|---|
5 end | 2 |
7 end | 2,3 |
8 end | 3 |
9 end | 2,4 |
10 end | 3 |
11 end | 2,3,4,5 |
12 end | 5 |
13 end | 2,3,4,5,6 |
14 end | 3,5 |
15 end | 2,4,7 |
Kain satin memiliki ciri khas yang mudah dibedakan dengan jenis kain lainnya, berikut adalahh beberapa ciri bahan satin!
Baca Juga: Mengenal Alat Tenun Bukan Mesin Yang Kini Hampir Punah
Tenunan satin ini apada akhirnya menghasilkan beragam jenis kain satin. Jenis jenis kain satin ini tentu memiliki karakteristik yang berbeda dan berikut adalah daftarnya!
Charmeuse adalah kain mewah dengan bagian depan yang mengkilap dan bagian belakang yang kusam. Jenis kain ini biasanya terbuat dari sutra, tetapi produsen tekstil juga membuat charmeuse dengan poliester dan rayon.
Asal usul Satin Charmeuse berasal dari bahasa Prancis yang merujuk pada seorang pawang wanita. Keanggunan charmeuse membuat kain ini ideal untuk gaun wanita. Waluppun begitu, selama bertahun-tahun, kain satin charmeuse lebih identik dengan aksesoris tempat tidur
Satin Antique adalah bahan satin yang berat dengan warna kilau yang kusam. Kain ini ditenun dengan benang yang tidak rata (slubbed) sehingga menghasilkan hasil akhir yang bertekstur pada bagian depan. Sisi belakangnya memiliki tekstur satin yang halus, sehingga dapat dapat dibalik.
Satin asetat adalah satin murah yang paling umum tersedia di toko-toko. Kain ini berbobot sedang dan biasanya berguna untuk membuat lapisan gaun malam.
Bahan satin bridal atau sering kita kenal dengan kain satin duches termasuk kedalam salah satu jenis kain satin premium berkualitas tinggi. Karena kualitasnya yang tinggi tersebut, kain ini sering digunakan dalam pembuatan gaun pengantin.
Ciri khas dari kain satin bridal adalah tekstur kain yang kaku, tebal dan tidak mudah robek, kain ini juga akan terlihat mengembang apabila kamu kenakan.
Kain satin slipper memiliki karakteristik bahan yang keras dan kuat dan cocok sebagai bahan baku pembuatan sepatu. Slipper satin umum kita temui pada sepatu balet ataupun sepatu anak-anak, karena bahannya yang lembut untuk meminimalisir gesekan. Sehingga dapat mencegah timbulnya lecet.
Kain satin facone atau jackquard satin merupakan jenis bahan berada satu tingkat diatas satin bridal. Ciri khas dari kain ini adalah adanya berbagai motif pada permukaan kain seperti garis, paisley dan lain sebagainya. Bahan satin faccone memiliki karakteristik kain yang lebih lembut dan lentur ketimbang jenis duchesse.
Penggunaan bahan satin faccone ini meliputi pembuatan berbagai macam gaun wanita yang mewah
Satin velvet adalah jenis satin yang termasuk kedalam jenis bahan polyester yang lembut dan jatuh. Bahan ini sangat cocok dipakai sebagai bahan pembuatan pakaian wanita seperti gaun pesta, gamis, seragam hingga rok panjang.
Bahan satin velvet juga sering digunakan dalam pembuatan jilbab/hijab. Hal ini karena karakteristik bahannya yang halus dan lembut serta tidak mudah berubah dan tidak terlalu panas.
Kain satin ini diambil dari nama seorang fashion desainer ternama di Itali, Roberto Cavalli. Bahan satin ini sering ia gunakan dalam pembuatan produk produk fashionnya sehingga banyak produsen yang akhirnya meniru jenis kain ini dan membrandingnya dengan nama satin Roberto Cavalli.
Salah satu ciri khas dari kain ini adalah teksturnya yang halus dan lembut serta tidak terlalu mengkilap. Selain itu kain satin Roberto Cavalli juga mampu menyerap keringat dengan baik yang akan membuatnya cocok digunakan sebagai bahan pembuatan baju tidur, gamis hingga baju pesta untuk musim panas.
Bahan satin Kahantek memiliki karakteristik kain yang mengkilap, licin dan tebal serta kaku. Tidak seperti jenis satin satin lainnya, bahan satin Kahantex ini lebih banyak digunakan dalam pembuatan produk non sandang seperti dekorasi ruangan atau kerajinan.
Bahan satin Clarissa umumnya digunakan dalam pembuatan produk gorden, rok, dekorasi acara seperti pesta pernikahan. hingga kain untuk pelapis sisi venue. Karakteristik kain ini cukup tipis dan memiliki sifat jatuh yang baik.
Kain ini merupakan jenis kain yang terbuat dari bulu ulat sutera dengan karakteristik bahan yang lebih lembut, tipis dan glossy. bahan ini sangat cocok digunakan untuk membuat jilbab karena bahannya yang ringan dan juga tipis sehingga tidak berat di kepala.
Sebagai kain yang serbaguna, bahan satin cukup banyak digunakan dalam industri tekstil dan garmen. Penggunaannya meliputi:
Harga kain satin dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas bahan, jenis satin, merek, ukuran, dan lain sebagainya. Harga bahan satin ada yang dinaderol dengan harga 16.000/meter hingga yang tertinggi mencapai 90.000/meter.
Secara keseluruhan, kain satin adalah bahan yang sering diidentikkan dengan kemewahan, kehalusan, dan kilau yang khas. Dalam industri fashion, kain satin menjadi pilihan utama untuk membuat pakaian formal seperti gaun, blus, dan rok karena memberikan kesan elegan dan glamor.
Selain itu, kain satin juga sering digunakan untuk perhiasan rumah seperti selimut, sprei, dan bantal karena memberikan nuansa mewah dan nyaman. Kendati demikian, penggunaan kain satin tidak hanya terbatas pada industri fashion dan perhiasan rumah, melainkan dapat juga digunakan untuk berbagai keperluan seperti kain lap, tas, dan sebagainya.
Dalam hal kualitas, jenis kain satin yang bagus umumnya memiliki permukaan yang lembut, ringan, dan lentur, serta memiliki daya tahan yang baik meskipun cenderung rentan terhadap goresan.
Baca Juga: Rekomendasi Bahan Jaket Yang Bagus Dan Tidak Panas
Meta Description (SEO):Pesan baju PDH custom di Jogja. Ozza Konveksi sediakan bahan premium, bordir rapi,…
Meta Description (SEO):Pusat konveksi Jogja untuk pesanan minimal 12 pcs. Ozza Konveksi sediakan seragam custom,…
Meta Description (SEO):Pesan custom kemeja PDL satuan mulai dari 12 pcs di Ozza Konveksi Jogja.…
Meta Description (SEO):Konveksi dan sablon Jogja terbaik untuk custom jaket hoodie. Ozza Konveksi sediakan desain…
Meta Description (SEO):Pesan PDH custom di Jogja dengan desain sesuai kebutuhan. Ozza Konveksi sediakan bahan…
Meta Description (SEO): Custom jaket online terpercaya. Ozza Konveksi Jogja melayani desain hoodie custom, bahan…