Teori Warna Dalam Industri Fashion

Teori Warna Dalam Industri Fashion

Teori warna terdiri atas aturan dasar yang menentukan cara memadukan warna untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Lalu apa pentingnya teori warna dalam industri fashion? Untuk apa teori warna itu?

Penelitian yang di publikasikan oleh CCICOLOR – Institute for Color Reserach menunjukkan bahwa orang membuat penilaian secara tidak sadar tentang sebuah produk dalam waktu 90 detik dan 62% hingga 90% dari penilaian itu didasarkan pada warna saja. Studi lainnya yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Marketing Science pada tahun 2011 menemukan bahwa warna merupakan faktor penting dalam cara konsumen memandang sebuah merek.

Mempelajari teori warna dalam fashion cukup berguna terutama karena warna bisa menjadi media komunikasi, desain, dan seni karena warna memiliki beberapa efek. Kali ini Ozza Konveksi bakalan membahas lebih dalam mengenai teori warna yang digunakan dalam industri fashion. So, selamat membaca!

Apa Itu Teori Warna?

Teori Warna Dalam Fashion Dan Jenis Warna
Teori Warna Dalam Industri Fashion Serta Penggolongan jenis Warna (Primary, Sekunder Dan Tersier)

Teori warna adalah kumpulan aturan dan panduan yang digunakan desainer untuk berkomunikasi dengan pengguna melalui skema warna yang menarik dalam antarmuka visual.

Untuk memilih warna terbaik setiap saat, para desainer menggunakan roda warna (color wheel) dan mengacu pada pengetahuan yang dikumpulkan secara ekstensif tentang kemampuan optik manusia, psikologi, budaya, dan banyak lagi.

Teori Warna mencakup gagasan seperti:

  1. Keselarasan warna: Harmoni warna menggambarkan pasangan warna yang secara visual menyenangkan dan memberikan kesan keteraturan visual. Skema warna berdasarkan warna komplementer dan analog umumnya dianggap harmonis. Tetapi, karena manusia merespons warna secara berbeda, tergantung pada preferensi pribadi dan pengalaman hidup, maka, tidak ada warna yang “benar” secara universal untuk mencapai harmoni.
  2. Temperatur warna: Temperatur warna berkaitan dengan pemecahan warna menjadi warna-warna hangat (terkait dengan matahari terbenam dan siang hari) dan warna-warna sejuk (terkait dengan cahaya mendung). Bereksperimen dengan kombinasi warna hangat dan sejuk dapat membantu kamu memadukan warna untuk mendapatkan efek tertentu.
  3. Konteks warna: Warna tampak berperilaku berbeda apabila dilihat dalam konteks yang berbeda. Contohnya, warna jingga berkarat mungkin tampak kusam dan lembut apabila ditempatkan di samping warna kuning yang cerah, tetapi apabila dipasangkan dengan warna ungu gelap, warna jingga tiba-tiba tampak jauh lebih cerah.

Bagaimana Cara Kerja Teori Warna? (Mengapa Kita Bisa Melihat Warna)

Bagaimana Mata Manusia Dapat Melihat Warna

Teori warna menjelaskan bagaimana warna-warna yang kita kenal dihasilkan. Kita bisa menemukan dua teori dalam hal ini yaitu, sintesis aditif dan sintesis subtraktif. Alasan mengapa kita dapat membedakan warna adalah karena sinar cahaya yang menolak objek.

Mata manusia menangkap pantulan cahaya dengan panjang gelombang berbeda yang tidak terserap oleh objek. Inilah yang membuat kita dapat melihat warna. Jika objek tidak terlihat, dalam hal ini, cahaya akan melewatinya, dan kita tidak akan melihat apapun.

Mengapa Mempelajari Teori Warna Sangat Penting Dalam Membuat Sebuah Produk Fashion?

Teori warna tidak hanya berguna dalam bidang seni desain grafis saja, namun juga hampir dalam segala bidang juga menerapkan teori warna ini. Misalnya dalam bidang medis dimana dokter yang menggunakan baju warna hijau untuk memudahkan mereka melihat objek lebih baik saat operasi berlangsung. Penggunaan teori warna juga berguna dalam pembuatan UI/UX dalam sebuah aplikasi.

Lalu, Mengapa teori warna sangat penting dalam membuat sebuah produk fashion? Alasannya adalah:

  1. Karena warna dapat menarik perhatian, menciptakan hubungan emosional, dan mengarahkan konsumen ke produk.
  2. Warna sering kali menjadi alasan utama mengapa seseorang tertarik dan membeli item pakaian tertentu.
  3. Warna dapat menghidupkan desain Anda atau menjatuhkannya yang membuat produk Anda tidak terjual.
  4. Warna merupakan bagian penting dari praktik desain fashion dengan cara memberikan perhatian pada pakaian atau pada detail pakaian.
  5. Warna juga bisa meningkatkan penampilan pemakainya.

Bagaimana Teori Warna Digunakan Dalam Dunia Fashion?

Memiliki lemari yang penuh dengan pakaian mahal dan merek-merek ternama tidak menjamin akan selalu nampak bagus. Yang harus kamu ketahui adalah bagaimana mengkombinasikan apa yang kamu miliki. Para perancang busana mengetahui hal ini dengan sangat baik. Itulah sebabnya mereka membuat pakaian yang sesuai dengan teori warna.

Teori Warna Harmoni Dalam Fashion
Teori Warna Harmoni Dalam Fashion

Untungnya, kamu sebagai pecinta mode tidak perlu menjadi seorang jenius atau orang yang mengerti desain artistik untuk memilih kombinasi warna terbaik. Yang perlu kamu lakukan hanyalah dengan mengetahui aturan dasar warna dan menyesuaikannya dengan gaya kamu.

Di bawah ini, Ozza Konveksi akan menguraikan berbagai opsi berbeda untuk kombinasi warna harmonis yang bisa kamu gunakan dalam padu padan pakaian kamu. Warna warna tersebut antara lain: analog, komplementer, triadik, tetradik, monokromatik dan warna netral

Perhatikan bahwa tiga kombinasi warna pertama (analog, komplementer dan triadik) dapat kamu gabungkan dengan dengan warna putih, abu-abu atau hitam dalam pakaian kamu, karena itu adalah warna netral yang secara visual tidak dihitung sebagai warna itu sendiri.

Tetapi dua kombinasi warna terakhir (tonal dan monokromatik) memiliki fokus warna yang lebih sempit sehingga biasanya tidak cocok untuk menambahkan warna netral dalam pakaian.

Baca Juga: Warna Netral Untuk Baju Cocok Untuk Fashion Kamu

1. Warna Monokrom

Contoh Padu Padan Baju Warna Monokrom
Contoh Padu Padan Baju Warna Monokrom

Nada monokromatik terdiri atas penggunaan warna yang sama dalam gradien yang berbeda. Mereka memberikan gaya yang terpadu tetapi tidak membosankan karena menawarkan variasi dalam kisaran yang sama.

Warna monokrom adalah warna yang terdiri dari satu tone warna saja dan tidak bercampur dengan warna lainnya. Skema warna monokromatik ini hampir mirip dengan tonal namun lebih selektif dalam warna. Kamu bisa menggunakan gaya busana monokrom dengan satu warna dari kepala hingga ujung kaki.

Walupun begitu kamu mungkin akan sedikit kesulitan dalam memadu padankan outfit kamu karena membutuhkan kecocokan warna. Untungnya beberapa warna lebih mudah dikombinasikan dengan tampilan ini, seperti hitam, putih atau krem.

Tampilan monokromatik juga benar-benar trendi akhir-akhir ini dan dapat dilihat pada banyak selebriti. Menggunakan pakaian monokrom dapat menciptakan tampilan yang mewah. Gaya busana monokrom juga dapat membuatmu telihat lebih tinggi.

2. Warna Komplementer

Contoh Padu Padan Baju Warna Komplementer
Contoh Padu Padan Baju Warna Komplementer

Warna komplementer adalah warna-warna yang persis berlawanan satu sama lain pada roda warna. Warna-warna ini saling kontras satu sama lain, sehingga membuat satu sama lain tampak lebih semarak saat dipasangkan bersama.

Contoh warna komplementer: kuning dan ungu; hijau dan merah; biru dan oranye; biru-hijau dan merah-ungu. Efeknya adalah kontras warna yang sangat mencolok yang menciptakan tampilan yang lebih berani!

Kombinasi warna-warna ini populer dalam fashion jalanan Korea. Mungkin tampilan dengan salah satu dari pasangan ini bisa terdengar sangat mencolok dan berani. Namun sebenarnya, semua ini cocok satu sama lain dan memberikan nuansa harmonis yang penuh warna.

Baca Juga: Mengapa Fashion Korea Begitu Populer?

3. Warna Analog

Contoh padu Padan Baju Warna Analog
Contoh Padu Padan Baju Warna Analog

Warna analog adalah rona yang berdekatan (bersebelahan) satu sama lain pada roda warna. Warna-warna tersebut mirip satu sama lain – dengan kata lain, mereka saling berbaur saat dipasangkan bersama.

Contoh warna analog: merah muda dan merah; biru dan ungu; hijau dan biru; oranye dan merah anggur. Nuansa di sini adalah gradasi warna lembut yang kohesif dan harmonis.

Untuk mengaplikasikannya pada pakaian kamu, pilih item pakaian dengan warna yang kamu sukai, periksa dua warna yang berkesinambungan dengan warna item tersebut pada roda warna, dan pilih dua item lainnya (aksesori, sepatu, syal, atau jaket) dari warna-warna tersebut.

4. Warna Triadic

Contoh padu Padan Baju Warna Triadic
Contoh Padu Padan Baju Warna Triadic

Warna triadik adalah tiga warna yang berjarak sama pada roda warna. Dengan jarak yang sama pada roda warna, warna-warna ini saling menyeimbangkan dan menciptakan harmoni.

Contoh Warna Triad: oranye, ungu dan hijau; merah, kuning dan biru. Ini adalah jenis tampilan multiwarna tetapi seimbang!

Secara umum, lebih baik untuk memilih muted tone untuk memberikan sentuhan yang lebih lembut, kecuali jika kamu menginginkan pakaian yang lebih colorful.

5. Tetradic

Contoh Padu Padan Baju Warna Tetradic

Warna tetradic adalah kombinasi empat warna dalam roda warna yang saling bersebrangan. Mereka termasuk ke dalam dua warna komplementer yang membentuk persegi panjang dalam roda warna. Memadu padankan outfit kamu dengan kombinasi warna tetradic cukup menyulitkan untuk membuatnya tampak seimbang. Hal ini karena kamu harus menggabungkan berbagai warna.

Untuk itu, kami sarankan agar kamu memilih satu atau dua warna utama dari keempat warna tersebut untuk pakaian utama yang ingin kamu tonjolkan lebih banyak (gaun, celana, blus). Sedangkan warna yang tersisa bisa kamu gunakan untuk pakaian sekunder atau aksesori.

Yang perlu kamu perhatiakn adalah hindari penggunaan warna murni dalam jumlah yang sama agar penampilanmu tidak telihat berlebihan.

6. Warna Netral

Contoh Padu Padan Baju Warna Netral
Contoh padu Padan Baju Warna Netral

Warna netral adalah rona warna yang tidak muncul pada roda warna. Knepa warna ini disebut sebagai warna netral karena ia bukan bagian dari warna primer ataupun sekunder. Warna ini merupakan campuran dari ketiga warna sekaligus dengan komposisi yang berbeda.

Contoh warna netral: putih, hitam, abu-abu, ivory

Beberapa orang mungkin mengatakan kalau warna netral adalah warna yang membosankan. Namun jika kamu adalah orang yang menyukai gaya minimalis, mungkin ini adalah pilihan yang tepat. Gaya berbusana menggunakan warna netral sangat ideal untuk pakaian kasual sehari hari.

Selain itu warna netral sangat cocok untuk kamu padu padankan dengan outfit lainnya.

7. Tonal Color

Tonal Color Outfit

Warna tonal adalah nuansa berbeda dari rona dan warna yang sama. Contohnya, shades (bayangan) warna merah yang bisa kamu kombinasikan dengan busana berwarna merah muda pastel, merah muda magenta, merah terang ataupun merah anggur tua.

Ini semua adalah nada yang berbeda, terang/gelapnya warna merah yang berbeda. Tampilan tonal ini menyenangkan dan cukup mudah dilakukan! Ini memberi kamu gaya cantik yang sedikit lebih halus daripada menggunakan warna monokromatik.

Kesimpulan

Oke, kami harap dengan artikel ini kamu bisa lebih memahami mengenai penggunaan teori warna dalam fashion. Tentu saja selain mencocokkan warna, kamu juga harus memperhatikan kecocokkan warna pakaian yang kamu pilih dengan warna kulit kamu.

Penggunaan warna dalam bidang fashion memainkan peranan penting, karena ia dapat menjadi media komunikasi serta menjadi media desain dan seni yang efektif.

Baca Juga: Warna Kaos Yang cocok Untuk Kulit Sawo Matang