Sejarah Bahan Katun & Perkembangannya Dari Masa Ke Masa
Kita tahu bahwa kebanyakan kaos terbuat dari bahan katun atau mungkin campuran katun. Namun masih sedikit yang tahu bagaimana kapas ini diproduksi atau sejarah dibalik kain katun. Sementara beberapa serat yang inovatif terus dikembangkan, seperti sebut saja poliester, benang tradisional seperti katun, sutra dan linen telah memiliki sejarahnya hingga ribuan tahun yang lalu.
Sebuah sejarah yang tidak hanya mempengaruhi fashion tetapi juga memiliki dampak politik, ekonomi, sosial dan industri. Kali ini, Ozza Konveksi bakalan membahas lebih jauh mengenai sejarah kapas, bahan utama pembuatan kain katun yang paling populer di dunia.
Sejarah Kain Katun Dari Jaman India Kuno Hingga Era Revolusi Industri
Tahukah kamu bahwa dulunya kapas pernah menjadi salah satu barang mewah setelah gula dan tembakau. Sangat berbeda dengan hari ini dimana katun menjadi barang murah dalam industri fast fashion saat ini.
Oleh karena itu, sejarah kapas adalah sejarah perdagangan dan industri dengan latar belakang politik dan ekonomi yang kompleks. Dan sementara kapas sekarang dianggap sebagai tekstil yang paling banyak digunakan di dunia, hari-hari awal produksi kapas sudah ada sejak hampir 4000 SM di India dan Meksiko.
Kain katun tertua yang pernah ditemukan hingga saat ini – ditemukan di Huaca Prieta di Peru – bahkan berasal dari sekitar 6000 SM! Kapas diperdagangkan di seluruh laut Mediterania untuk memenuhi tuntutan kaum bangsawan pada saat itu.Penggunaan katun mulai populer di seluruh Eropa pada Abad Pertengahan dan selama Renaissance.
Seperti yang bisa kamu lihat, bahan katun memiliki sejarah yang cukup panjang.
Sejarah Bahan Katun Dari India Hingga Ke Eropa
Bukti tertua penggunaan kapas ditemukan oleh para arkeolog dari gua-gua Meksiko dimana sisa kain katun ditemukan dan diperkirakan berasal dari 8000 tahun yang lalu.
Budidaya kapas sebagai tanaman memiliki tradisi ribuan tahun di India. Tetapi baru setelah invasi Alexander Agung pada 327 SM kapas memperoleh status sebagai barang mewah.
Pedagang Yunani dan Romawi mulai berdagang komoditi kapas dengan India, diikuti oleh pedagang Arab pada abad ke-1 Masehi. Dan sementara kapas hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan di antara orang Yunani dan Romawi, negara-negara Arab menggunakan kapas sebagai pakaian sehari hari ketimbang barang mewah karena fungsinya.
Pada awal Abad Pertengahan, orang Italia mengembangkan industri kapas mereka sendiri melalui perdagangan dengan negara-negara Arab. Khususnya di Italia utara, seluruh pusat produksi serat kapas didirikan antara tahun 1000 dan 1300 M.
Pada saat itu orang Italia terkenal akan kemahiran mereka pada bidang fashion. Mereka menggabungkan kapas dengan bahan lain, seperti wol dan rami untuk menghasilkan berbagai macam kain.
Yang paling terkenal adalah kain campuran yang disebut Fustian – sebuah inovasi dalam mencampur linen dan katun. Hasilnya adalah kain yang kuat dan serbaguna serta harga yang relatif terjangkau, dibandingkan dengan barang mewah dari kapas murni. Sejak tahun 1300 dan seterusnya, produksi kapas akhirnya menyebar ke seluruh Eropa. Namun begitu, kapas hanya dapat diakses oleh bangsawan dan raja saja.
Sejarah Kain Katun Di Inggris Raya
Pada tahun 1615, British East India Company mulai mengimpor kain katun cetak ke Inggris Raya. Namun, pada saat itu kapas bersaing ketat dengan industri wol Inggris, yang bahkan membuatnya ilegal untuk memakai tekstil cetak sampai akhir 1700-an! Sementara itu, negara-negara lain mendirikan perusahaan dagang mereka sendiri dengan India, termasuk Perusahaan India Timur Prancis dan Perusahaan India Timur Belanda atau sering kita kenal sebagai VOC.
Kain katun murah yang diimpor dari India sangat populer dan diperdagangkan oleh orang orang Eropa. Salah satu yang menjadikan kain katun begitu populer adalah karena warnanya yang lebih bagus ketimbang kain lainnya.
Pada akhir abad ke-16, kain katun yang dicetak, yang dikenal sebagai chintz, tersedia dalam semua tingkat kualitas di seluruh Eropa. Pola yang paling mahal dihasilkan oleh proses pewarnaan multi-langkah yang kompleks dan lukisan tangan, menghasilkan pola bunga yang rumit.
Ini dibuat menjadi gaun ganti modis untuk pria dan gaun hari untuk wanita. Cetakan yang lebih sederhana dan lebih murah dibuat dengan balok rol, yang menghasilkan pola berulang yang lebih sederhana. Dengan ini, kapas perlahan-lahan menyebar dari rumah-rumah kerajaan dan aristokrasi ke semua lapisan masyarakat.
Sejarah Bahan katun Di Amerika
Ketika Columbus menemukan Amerika pada tahun 1492, ia menemukan kapas tumbuh di Kepulauan Bahama. Pada tahun 1500, kapas dikenal secara umum di seluruh dunia. Benih kapas diyakini telah ditanam di Florida pada tahun 1556 dan di Virginia pada tahun 1607. Pada tahun 1616, para kolonis menanam kapas di sepanjang Sungai James di Virginia.
Alasan kapas dianggap sebagai barang mewah untuk waktu yang lama adalah kebutuhan tenaga kerja manual yang terlibat dalam prosesnya. Tapi ini berangsur-angsur berubah ketika kapas tiba di koloni selatan Amerika pada pertengahan 1700-an.
Kondisi iklim yang ideal di Selatan dan eksploitasi dari tenaga kerja budak membuat industri kapas Amerika berkembang pesat antara tahun 1750 dan 1790. Namun baru pada tahun 1789, ketika insinyur Inggris Samuel Slater memperkenalkan pabrik kapas bertenaga air pertama ke Amerika Serikat. Penemuan ini merevolusi industri tekstil dan penting bagi Revolusi Industri di Amerika. Karena penemuan inilah langkah pertama menuju produksi massal cotton yang murah.
Penemuan mesin gin kapas oleh Eli Whitney pada tahun 1793 dianggap cukup menguntungkan. Dengan mesin ini setengah ton kapas dapat diproduksi setiap hari. Berbeda dengan sebelumnya dimana dengan menggunakan tangan hanya bisa menghasilkan 2 – 3 kilogram kapas saja. Kombinasi antara pabrik tekstil Slater dan gin kapas Whitney inilah yang memulai industri teksil Amerika.
Pada tahun 1860-an, Amerika telah memproduksi 2/3 kapas dunia. Bukan tanpa alasan orang menggunakan ungkapan terkenal “Cotton is King” untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi Amerika pada tahun 1830-an dan 1840-an. Tetapi “King Cotton” datang dengan harga yang mahal: yaitu penderitaan pekerja budak, yang masih terlihat sampai sekarang di banyak perkebunan kapas melalui kondisi kerja yang tidak adil dan pekerja anak. Saat ini, AS masih menjadi pengekspor kapas terbesar nomor dua di dunia setelah India.
Perkembangan Kain Katun Saat Ini
Serat alam telah menjadi tekstil yang paling populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Baik untuk pakaian, tekstil, sprei hingga produk kosmetik dan pembersih. Kapas adalah serat yang multifungsi dan secara teori dapat terurai secara hayati.
Tentu saja masih ada perbedaan kualitas antara jenis katun yang diproduksi. Perbedaan ini ditentukan oleh panjang serat. Semakin panjang serat stapel dan semakin kecil diameternya, maka semakin kuat, lembut dan semakin tinggi kualitas kapasnya.
Katun Mesir dan katun Pima, misalnya, adalah dua varietas yang dikenal karena memiliki staple yang panjang dan kelembutannya yang mewah. Katun Mesir sering digunakan untuk sprei halus, sedangkan katun Pima populer untuk t-shirt premium.
Kamu bisa mempelajari mengenai perbedaan katun pima dan katun biasa di sini!
Kesimpulan
Saat ini kapas telah menjadi komoditi yang penting dalam industri fashion dan tekstil. Harganya yang murah membuat cotton menjadi bahan yang paling umum dalam pembuatan pakaian. Kapas tentu saja selalu mengalami inovasi sesuai perkembangan jaman.
Bahkan ada juga kain cotton yang di campur dengan serat sintetis lainnya seperti poliester dan juga bahan lainnya untuk menghasilkan kain katun yang murah.