Proses Pembuatan Jeans Denim Dan Mengapa Warnanya Biru?

Proses pembuatan jeans denim

Celana jeans adalah celana sejuta umat, tidak mengherankan karena celana ini simple, serbaguna dan juga kuat. Tapi tahukah kamu bahwa proses pembuatan jeans tidak semudah seperti yang kamu bayangkan? Sebelum celana jeans sampai ketangan kamu, celana yang terbuat dari kain denim ini telah melalui banyak proses. Sehingga tidak mengherankan jika harganya lumayan mahal.

Nah buat kamu yang penasaran, kali ini Ozza Konveksi akan membahas lebih lengkap mengenai dari mana asal usul denim hingga bagimana proses pembuatannya.

Apa Itu Jeans?

Jeans adalah pakaian informal yang terbuat dari bahan denim dan umumnya berwarna biru indigo. Bahan denim menggunakan tenunan kepar yang kokoh dengan ciri khas ribbing diagonal. Awalnya digunakan untuk pakaian pekerja.

Namun saat ini, jeans denim bisa kamu temukan dimana saja dan bahkan telah memasuki dunia fashion kelas atas. Hampir semua orang memiliki setidaknya satu pakaian yang terbuat dari kain ini di lemari pakaian mereka.

Walaupun kebanyakan orang menganggap jeans dan celana jeans sebagai satu kesatuan, nyatanya jeans ada juga yang dibuat menjadi produk lain. Contohnya seperti jaket jeans, rompi jeans, totebag, topi, hingga belt.

Asal Usul Jeans Denim

Jacob Davis dan Levi Strauss, pendiri merek levis yang terkenal sering dianggap sebagai penemu celana jeans pada tahun1873. Celana ini terinspirasi dari kain cotton corduroy yang sering disebut “Serge de Nimes” yang berasal dari Nimes, Prancis.

Saat itu para penambang selama era Gold Rush meyukai menggunakan “waist overalls” karena konstruksinya yang kokoh sehingga dapat bertahan dalam kondisi yang sulit. Baju ini juga cukup populer di kalangan pekerja pabrik, petani, tentara, mekanik dan tukang kayu.

Sering berjalannya waktu celana jeans ini mulai menjauh dari asal usul kerah birunya. Ikon budaya pop seperti James Dean dan Marilyn Monroe membuat celana ini menjadi modis seperti yang kita lihat saat ini.

Bagaimana Proses Pembuatan Jeans Denim?

Dahulu kala jeans dibuat menggunakan tangan dengan melibatkan proses tenun yang rumit, yang dikenal sebagai pakan dan lungsi. Setelah adanya revolusi industri, proses pembuatan celana jeans menjadi lebih mudah karena telah menggunakan mesin sepenuhnya.

Selain itu kebanyakan produsen celana jeans sekarang lebih banyak menggunakan pewarna indigo sintetis ketimbang pewarna alami karena harganya yang lebih murah.

Berikut adalah proses pembuatan jeans modern:

  • Langkah Pertama: Kapas dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam mesin di mana kapas diurai dan dipintal bersama menjadi benang yang kuat.
  • Langkah Kedua: Benang-benang dicelupkan beberapa kali ke dalam bak pewarna indigo sintetis atau warna lainnya.
  • Langkah Ketiga: Benang-benang ini kemudian ditenun bersama, baik melalui selvage atau lungsin dan pakan.
  • Langkah Keempat: Jeans Denim kemudian disanforisasi, yang berarti denim diregangkan, dipanaskan, dan dikecilkan.
  • Langkah Kelima: Jeans Denim siap dikirim ke toko-toko!

1. Pengumpulan Kapas

proses pemetikan dan pengumpulan kapas

Pertama kapas dikumpulkan dan dipisahakan berdasarkan panjang seratnya. Semakin panjang seratnya maka semakin bagus dan kuat kain denimnya. Kapas yang telah dikumpulkan ini kemudian melalui proses carding, dimana kapas dimasukkan ke dalam mesin yang berisi sikat. Pada titik ini, setiap serat diurai dan dipintal bersama untuk menciptakan potongan benang yang lebih tebal.

2. Penggabungan Kapas

Penggabungan kapas menjadi bal

Untuk memastikan kualitas yang konsisten, kapas dicampur dengan lapisan yang dikerok dari setiap bal dan ditarik ke dalam mixer. Di sini semua kotoran seperti biji dan gulma disaring. Serat kapas murni yang telah dicampur kemudian digabungkan dan dituangkan ke dalam tali tebal yang disebut sliver. Sekarang kapas bersih dan konsisten tetapi tidak terlalu kuat.

3. Pewarnaan Benang

Proses pewarnaan benang kain denim

Benang benang tadi kemudian melalui proses pencelupan ke dalam bak pewarna nila sintetis sebelum ditenun. Bola bola benang besar ini melalui proses pencelupan beberapa kali untuk mempertahankan warnannya.

Walaupun begitu warna yang ada pada celaa jeans dapat memudar setelah dicuci berulang kali. Untuk itu biasanya produsen jeans memberikan sulfur untuk menstabilkan lapisan warna untuk memastikan jumlah warna biru masih akan terlihat pada produk akhir.

4. Proses Pemintalan

Pemintalan kain denim

Pada tahap ini, benang berwarna ditenun untuk membuat denim. Jika Anda melihat lebih dekat pada celana jeans Anda sendiri, Anda dapat melihat pola kepar benang biru dan putih, benang biru yang disebut lungsin ditarik ke atas dan ke bawah pada alat tenun dan benang putih yang disebut pakan ditembakkan bolak-balik dari seluruh panjang alat tenun untuk menciptakan pola denim.

Benang indigo ditenun bersama melalui dua metode yang berbeda. Pertama adalah proses yang paling umum dikenal sebagai 3-by-1. Benang biru yang membentuk lungsin (benang panjang dan vertikal) dikombinasikan dengan benang putih yang membentuk pakan (benang horizontal yang lebih pendek).

Selama proses ini, lebih banyak benang lungsin (biru) yang digunakan daripada benang pakan (putih) sehingga memberikan warna cerah pada denim.

Metode tenun lainnya adalah melalui proses yang disebut selvage. Ini adalah saat denim dibuat dengan cara asli pada alat tenun tua yang berasal dari tahun 1950-an. Kecepatan produksi jauh lebih lambat, mengurangi ketegangan pada benang dan menciptakan kain yang lebih lembut dan lebih tahan lama. Karena biaya dan kebutuhan akan pekerja terampil, tenun selvage hanya dilakukan di Jepang dan Italia.

5. Pelapisan Dan Penyusutan Denim

Untuk mencegah kain terpuntir setelah dijahit menjadi jeans, kain dilembutkan dan diregangkan. Denim juga dipanaskan dan dikecilkan untuk memastikan jeans tetap memiliki ukuran yang sama setelah dijual. Denim juga disikat untuk menghilangkan benang-benang dan serat yang lepas, serta dicuci untuk memberikan tampilan yang pudar.

6. Kontrol Kualitas Denim

Sebelum meninggalkan pabrik kain, kain denim menjalani pengecekan dan kontrol kualitas yang ketat. Hal ini untuk memastikan tidak ada cacat atau inkonsistensi warna pada kain denim.

Sebelum denim meninggalkan pabrik kain, denim tersebut menjalani kontrol kualitas yang ketat di sini setiap cacat atau variasi warna dan kain terdeteksi pada kualitas denim yang konsisten diperlukan untuk kualitas jack dan jones pada jeans.

7. Pendistribusian

Setelah siap, kain denim kemudian didistribusikan ke retailer untuk selanjutnya dijual ke vendor vendor yang membutuhkan kain denim.

8. Pembuatan Produk Jeans

Karena produk jeans yang beragam tentu saja proses pembuatan jeans juga berbeda dan tidak bisa disamakan antara satu produk dengan yang lainnya. Namun pada intinya setiap pembuatan produk pakaian pasti melibatkan proses pemilihan kain, pemotongan bahan, proses jahit, bordir/sablon dan finishing

Jenis Jenis Jeans Denim

Kain Selvedge Denim
Selvedge Denim

Denim memiliki jenis yang beragam dengan harga yang berbeda pula. Jenis denim ini meliputi:

  1. Cotton Denim, Kebanyakan jeans denim menggunakan 100% katun atau katun serge. Kain ini sangat tahan lama dan serbaguna.
  2. Raw Denim, Juga dikenal sebagai unsanforized, ini adalah saat denim tidak dicuci setelah dicelup dengan zat pewarna. Hasilnya adalah tampilan distressed jeans yang sempurna.
  3. Stretch Denim, Stretch denim ini terbuat dari campuran bahan lycra, sebuah serat sintetis yang mudah melar sehingga menyerupai spandeks. Stretch denim ini umumnya untuk membuat celana skinny jeans.
  4. Selvedge/Selvage, Ini mengacu pada denim dengan ujung-ujungnya yang dilapisi benang berwarna hijau, putih, coklat, kuning, oranye, atau yang paling umum, merah.
  5. Acid Wash, Tampilan jeans yang dicuci dengan menggunakan batu apung yang direndam dalam klorin. Ini adalah gaya yang populer di kalangan anak muda karena penampilannya yang modern.
  6. Ecru, mengacu pada warna denim yang belum melalui proses pewarnaan dan merupakan warna alami dari katun. Jeans yang belum diwarnai dengan indigo disebut ecru jeans. Namun, jeans ini jarang dan sangat sulit ditemukan.

Mengapa Celana Jeans Berwarna Biru?

mengapa-jeans-berwarna-biru

Kamu mungkin bertanya tanya kenapa sih celana jeans kebanyakan dibuat berwarna biru? Gak hanya celana jeans saja tapi hampir semua produk denim ini kebanyakan berwarna biru bukan tanpa alasan.

Biru adalah warna yang dipilih untuk denim karena sifat kimiawi pewarna biru. Sebagian besar pewarna akan meresap ke dalam kain dalam suhu panas, membuat warnanya menempel.

Sebaliknya, pewarna indigo alami yang digunakan pada jeans pertama, hanya akan menempel pada bagian luar benang.

Ketika denim yang dicelup indigo dicuci, sejumlah kecil pewarna tersebut akan hilang, dan benangnya ikut terbawa. Semakin banyak denim dicuci, semakin lembut denim tersebut, dan pada akhirnya mencapai tampilan usang. Tampilan inilah yang membuat jeans semakin semakin digemari.

Baca Juga: 8 Alasan Mengapa Celana Jeans Denim Begitu Populer

Proses Pembuatan Celana Jeans Denim

Sama halnya dengan proses pembuatan jaket, kemeja, rompi ataupun pakaian jadi lainnya, pembuatan celana jeans ini juga melalui proses yang panjang. Untuk kalian yang penasaran kalian bisa cek proses pembuatan celana jeans di sini!

1. Tahap Desain Celana Jeans

Proses pembuatan sketsa dan desain celana jeans
Tahap Pembuatan Desain Dan Sketsa Celana jeans. Sumber: Denimhunters.com

Ini adalah tahap awal yang digunakan dalam proses pembuatan celana jeans. Tahap ini dimulai dengan membuat beberapa desain untuk celana jeans. Dari beberapa rancangan tersebut kemudian dipilih beberapa desain terbaik untuk diproses lebih lanjut menjadi sebuah pola.

Menurut potongan dan polanya, celana jeans terdiri dari 5 jenis cutting, yaitu skinny, slim, regular, relaxing dan juga loose.

  • Skinny jeans memiliki potongan yang ketat mulai dari bagian pinggang hingga ujung celana. Karena cukup keta maka bahan yang dipakai biasanya menggunakan bahan stretch denim.
  • Slim fit adalah potongan celana jeans yang mengerucut dari bagian pinggang hingga ujung celana. Walaupun sekilas terlihat mirip dengan skinny jeans, slim-fit lebih longgar dan tidak terbuat dari stretch denim
  • Regular-fit adalah potongan jeans yan tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar. Sehingga dapat memberikan ruang gerak lebih leluasa pada kaki.
  • Relaxing memiliki potongan yang lebar dari bagian pinggang hingga ujung celanna. Celana jeans dengan model potongan ini lebih cocok untuk kalian yang memiliki kaki besar
  • Loose fit jeans adalah celana jeans dengan potongan longgar sehingga tidak memperlihatkan bagian tubuh pemakainya.

2. Pembuatan Pola

Pembuatan Pola Celana Jeans

Pada tahap ini vendor menggambarkan pola berdasarkan hasil pengukuran yang telah diberikan oleh perancang busana ataupun pemesan. Pola celana jeans bisa dibuat menggunakan 2 cara yakni secara mnual menggunakan kertas pola atau secara digital menggunakan bantuan komputer.

3. Grading

Setelah pembuatan pola selesai, proses selanjutnya adalah dengan melakukan proses grading. Proses ini digunakan untuk menentukan standar ukuran mulai dari besar hingga kecil (Kalau di Indonesia umumnya mengenal ukuran S, M, L, XL).

4. Proses Penandaan

Proses pendaan jeans menggunakan kapur

Langkah selanjutnya dalam proses pembuatan celana jeans adalah dengan melakukan penandaan untuk menetukan seberapa panjang dan lebar kain yang dibutuhkan. Dengan melakukan proses ini maka tim pengukur dapat mengetahui berapa banyak kain yang dibutuhkan untuk memproduksi celana jeans.

5. Cutting

Proses pemotongan bahan denim

Proses selanjutnya adalah dengan melakukan pemotongan bahan. Kain denim yang sudah dipesan kemudian dipotong sesuai pola dan jenis kainnya dengan bantuan mesin potong kain.

6. Pengelompokan / Sorting

Setelah proses pemotongan bahan selesai, potongan denim tadi dikelompokkan ke dalam satu bundle dengan ukuran dan desain pola yang sama. Hal ini agar proses pembuatan celana jeans menjadi lebih mudah.

7. Proses Jahit Celana Jeans

Proses menjahit celana jeans

Proses selanjutnya adalah dengan melakukan asembling atau menjahit potongan potongan kain tadi menjadi sebuah celana jeans. Umumnya beberapa vendor garment dan konveksi celana jeans memiliki unit penjahitnya sendiri ketimbang melemparnya kelaur kepada pemborong. Hal ini karena proses penjahitan dapat lebih mudah di kontrol oleh pabrik sendiri

8. Washing (Pencucian)

Teknik stone washing celana jeans

Setelah produk celana jeans selasai dijahit, celana tersebut kemudian dibawa ke tempat pencucian. Proses pencucian ini berlangsung antara 30 menit hingga 6 jam. Tujuan pencucian jeans ini adalah untuk mendapatkan efek fading yang realistis.

Metode pencucian sendiri ada banyak mulai dari stone wash, sand blasting, Acid wash, Whiskering dan masih banyak lagi.

9. Pre-washing

Ini adalah tahapan akhir dalam pembuatan jeans. Proses pre-washed dilakukan untuk membuat jeans terlihat menua dengan melibatkan proses yang disebut sebagai pra-distressing, pencucian atau dalam bahasa industri finishing garment.

Kamu bisa baca artikel lengkap mengenai Sejarah Pre-Washed Jeans langsung Dari Ahlinya disini!

10. Finishing

Celana jeans levis 501

Setelah melalui proses pencucian, celana jeans kemudian dipasangkan kancing, rivet, resleting, branding patch dsb. Jika sudah selesai maka celana jeans akan dibawa ke ruang pengepakan sebelum didistribusikan.

FAQ

Apa bahan baku pembuatan celana jeans?

Bahan baku pembuatan celana jeans menggunakan bahan kain denim yang terbuat dari cotton atau campuran cotton.

Siapa orang pertama yang mencetuskan jeans denim harus berwarna biru

Adalah Levi Strauss, seorang imigran Bavaria. Dia dan Jacob Davis menciptakan apa yang sekarang kita kenal sebagai blue jeans Amerika pertama dan menerima paten untuk penemuan mereka pada tahun 1873.

Apa negara pengekspor jeans denim terbesar?

Amerika Serikat, China, India, Brasil, dan Turki adalah negara eksportir denim terbesar dunia.

Apa itu warna indigo?

Warna indigo adalah spektrum warna dengan panjang gelombang antara 450 dan 420 nanometer. Warna ini terletak antara warna biru dan ungu. Nama indigo sendiri diambil dari nama tumbuhan Indigofera yang dulunya dipakai dalam mewarnai celana jeans agar berwarna biru.

Mengapa jeans denim bisa memudar?

Denim memudar karena warnanya tidak mencapai inti benang. Saat pewarna perlahan-lahan luntur, inti yang tidak diwarnai muncul ke permukaan. Sehingga menghasilkan efek fading pada jeans kamu.

Darimana asal usul kata “Jeans” berasal?

Nama ‘jeans’ diyakini berasal dari kata Genes, demonim untuk orang-orang dari Genoa di Italia.

Apa Itu Denimhead?

Denimhead adalah seseorang yang sangat menyukai denim.

Kesimpulan

Oke, setelah melalui pembahasan yang cukup panjang kini kita tahu bahwa jeans terbuat dari bahan denim. Walaupun pada awalnya Jeans diciptakan sebagai produk celana, namun seiring berkembangnya waktu produk jeans kemudian bertransformasi menjadi banyak produk.

Kini kamu bisa melihat jeans dalam berbagai macam bentuk. Mulai dari selimut, jaket, rompi, overalls, totebag, topi bahkan sarung bantal.

Baca Juga: Mengenal Bagian Bagian Celana Jeans (Biar Pinter!)