Keistimewaan Bahan Microfiber: Keunggulan, Jenis & Aplikasinya
Pernahkah kamu kepikiran kenapa kain pel atau kain lap yang kamu pakai bisa menyerap kotoran dan air cukup banyak? Ini karena teknologi yang namanya microfiber. Lalu seperti apa itu kain microfiber? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lengkap keistimewaan bahan microfiber, jenis jenisnya hingga penggunaannya.
Apa Itu Bahan Microfiber?
Bahan microfiber adalah jenis kain sintetis buatan manusia yang sangat halus dengan diameter kurang dari 10 mikrometer. Jenis microfiber yang paling umum terbuat dari serat sintetis seperti poliester; poliamida (misalnya: nilon, kevlar dan nomex) atau kombinasi poliester, poliamida dan polipropilena.
Serat mikro termasuk kedalam salah satu bentuk serat tekstil terbaik di dunia karena kelembutannya, daya serap, daya tahan terhadap air serta kemampuan penyaringannya yang baik.
Fakta Unik: Microfiber adalah tekstil sintetis dengan diameter serat paling tipis di dunia. Ketebalan serat ini hanya berukuran kurang dari 10 mikrometrer atau 1/100 diameter rambut manusia (1 mikrometer = 1/1.000.000 m)
Karakteristik Bahan Microfiber
Seperti apa karakteristik dari bahan microfiber? Cek tabel di bawah untuk melihat atribut dan ciri khas dari bahan ini!
Nama kain | Microfibre / Microfiber atau serat mikro |
Komposisi kain | Serat sintetis yang sangat halus seperti poliester, poliamida, atau polipropilena |
Variasi jumlah benang yang memungkinkan pada kain | 200-1,800 |
Kemampuan bernapas | Tinggi |
Menyerap kelembapan | Tinggi |
Kemampuan menahan panas | Medium |
Kelenturan kain | Medium |
Kemungkinan untuk berserabut | Medium |
Penggunaan | Kain pembersih, kain pel lantai, insulasi, taplak meja, kain pelapis, pakaian olahraga, kaus, rok, jaket, jubah mandi, baju renang, pakaian renang, suede imitasi, dompet, tas, sepatu, sampul buku, ransel |
Sifat Umum Microfiber
- Kepadatan linier yang sangat halus (kurang dari 0,1 dtex/f), lebih halus dari sutra yang paling halus.
- Tingkat jatuh (drape) lebih baik dan tahan lama.
- Bahannya lembut dan mewah dengan tekstru yang mirip dengan sutra atau suede.
- Mudah dicuci dan dicuci kering.
- Tahan terhadap penyusutan
- Kekuatan tinggi, meskipun filamennya sangat halus.
- Fitur insulasi yang baik terhadap angin, hujan dan dingin.
- Memiliki agen anti-mikroba yang membantu kamu terhindar dari bahaya bakteri penyebab bau dan jamur
- Bahan mikro bersifat hipoalergenik, sehingga tidak menimbulkan masalah bagi mereka yang menderita alergi.
- Tidak bersifat elektrostatik.
- Bahan mikro dapat menyerap air lebih dari 7 kali beratnya.
- Serat mikro mengering dalam sepertiga waktu serat biasa.
- Serat mikro memiliki kemampuan breathability yang baik
- Area permukaan serat yang lebih besar juga menghasilkan tingkat pewarnaan yang lebih tinggi pada suhu yang lebih rendah, dan penurunan ketahanan luntur terhadap cahaya, crocking (ketahanan luntur terhadap gesekan), air dan ozon.
Bagaimana Proses Pembuatan Bahan Microfiber?
1. Ekstrusi
Proses produksi kain microfiber dimulai dengan melebur pelet poliester dan poliamida dalam tong yang terpisah. Pada tahap ini, tong poliester dan poliamida cair didorong atau diekstrusi secara bersamaan melalui cetakan jet yang berisi tujuh puluh dua segmen berbentuk pai. Setiap bentuk pai berisi delapan segmen poliester dan delapan segmen poliamida dengan sedikit minyak yang memisahkan kedua polimer tersebut agar tidak tercampur.
2. Pendinginan
Selama proses ekstrusi, udara bergerak melalui pelat cetakan untuk mendinginkan polimer cair menjadi serat. Gravitasi memungkinkan serat atau benang mikrofiber terbentuk dalam filamen yang terus menerus. Setelah serat terkumpul, serat-serat tersebut dapat ditenun atau dirajut menjadi kain.
3. Pencelupan (Pewarnaan)
Langkah selanjutnya dan cukup penting adalah merendam kain tenun atau rajutan dalam rendaman pewarna atau pemutih dengan larutan alkali. Proses dikenal sebagai proses pemisahan, di mana poliester dikorosi oleh proses kimia terkontrol yang membelah serat mikro untuk menciptakan bukaan yang sangat besar pada serat.
4. Tahap Finishing
Tahap terakhir adalah proses pemotongan dan penjahitan untuk membentuk lembaran kain.
Sejarah Dan Asal Usul Bahan Microfiber
Sejak awal tahun 1950-an para produsen tekstil telah bereksperimen untuk membuat serat kain yang tipis. Walaupun begitu, memproduksi serat ultra-tipis sebagian besar menemui kegagalan karena sulitnya mengontrol panjang serat yang diproduksi. Sehingga, secara signifikan membatasi potensi aplikasi teknologi tekstil baru ini.
Terobosan pertama dalam produksi serat mikro skala massal terjadi ketika produsen tekstil beralih dari proses pemintalan leleh dan mulai menggunakan polimer dua komponen yang menampilkan beberapa jenis plastik tekstil. Polimer-polimer ini terbukti jauh lebih kuat daripada plastik yang terdiri dari komponen tunggal. Sehingga mengurangi kerusakan yang sebelumnya terjadi ketika mengekstrusi serat tekstil yang sangat tipis.
Toray Industries – Salah Satu Pionir Dalam Pembuatan Serat Mikro
Pada tahun 1960-an, perusahaan tekstil asal Jepang yang terkenal, Toray, mulai memproduksi kain serat mikro secara massal untuk pertama kalinya. Miyoshi Okamoto merupakan arsitek utama yang merevolusi serat mikro, dan dengan bantuan Dr. Toyohiko Hikota, Toray memproduksi berbagai kain serat mikro termasuk ultrasuede, yang merupakan salah satu serat mikro pertama yang sukses di pasaran.
Serat mikro pertama kali dipublikasikan pada awal tahun 1990-an, di Swedia, dan meraih kesuksesan sebagai produk di Eropa selama dekade tersebut. Walaupun cukup populer, penggunaan serat mikro ini masih sangat terbatas hingga tahun 1990-an ketika produsen tekstil Swedia mulai memproduksi berbagai macam bahan serat mikro lainnya.
Serat mikro ini kemudian menjadi bahan pakaian dan bahan pembersih yang populer di Eropa. Oleh karena itu, meskipun Toray berjasa dalam pengembangan kain serat mikro pertama yang sukses secara komersial, kemungkinan besar bahan ini tidak akan menjadi populer tanpa adanya revolusi serat mikro di Eropa.
Baca Juga: Bahan Quick Dry: Jenis, Karakteristik & Keunggulan Kain Quick Dry
Kelebihan Dan Kekurangan Bahan Microfiber
Kelebihan:
- Daya serap yang tinggi: Bahan microfiber memiliki daya serap kelembaban yang sangat baik. Daya serapnya jauh lebih cepat daripada produk katun pada umumnya, misalnya, karena pori-pori halus microfiber menyerap air dengan cepat seperti spons.
- Kemampuan membersihkan lebih baik: Kain microfiber mampu menangkap kotoran mikroskopis jauh lebih mudah daripada kain lainnya dan dengan deterjen yang tinggi.
- Anti-static: Beberapa produk microfiber memiliki sifat anti-statis, menjadikannya pilihan yang baik untuk membersihkan permukaan elektronik atau bahan-bahan yang rentan terhadap statis.
- Ringan dan Cepat Kering: bahan microfiber cukup ringan dan memiliki kemampuan untuk cepat kering, menjadikannya pilihan yang baik untuk pakaian olahraga, handuk, kain lap, dan perlengkapan outdoor.
- Kekuatan dan Daya Tahan: Meskipun seratnya halus, bahan microfiber dapat menjadi sangat kuat dan tahan lama. Ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam berbagai produk yang memerlukan ketahanan terhadap aus dan robek.
Kekurangan:
- Tidak ramah lingkungan: Secara umum bahan microfiber terbuat dari serat sintetis seperti poliester yang tidak mudah terurai. proses pembuatannya juga terkadang melibatkan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena, limbah mikroplastik dari serat microfiber dapat menjadi masalah lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
- Kehilangan efektivitas seiring waktu: Serat microfiber dapat kehilangan kemampuannya untuk menyerap debu dan kotoran seiring waktu.
- Mudah terbakar: Bahan microfiber memiliki titik nyala yang lebih rendah, sehingga mudah terbakar. Jadi, Hindari penggunaan produk yang terbuat dari bahan microfiber dekat api atau sumber panas.
- Harga lebih mahal: Serat microfiber memiliki harga yang lebih mahal ketimbang serat sintetis lainnya. Ini cukup masuk akal mengingat proses pembuatannya yang cukup rumit serat kualitasnya yang baik.
- Perawatan yang lebih sulit: Beberapa produk microfiber mungkin memerlukan perawatan khusus, seperti larangan penggunaan pemutih atau pengering panas tertentu, agar tidak mengurangi kualitas dan kinerjanya.
- Bisa saja beracun: kain mikrofiber terbuat dari poliester dan bahan sintetis lainnya yang dapat melepaskan bahan kimia, seperti ftalat dan formaldehida ke udara.
Jenis Jenis Bahan Microfiber
Ada beberapa jenis bahan mikro yang tersedia di pasaran. Berikut adalah beberapa contoh bahan microfiber yang populer dan paling banyak dipakai dalam berbagai industri di dunia:
1. Flat-Weave Microfiber
Serat mikro tenunan datar atau flat-weave microfiber adalah salah satu bentuk yang paling tahan lama dari tekstil ini, tetapi tidak memiliki daya serap yang baik seperti serat mikro tenunan terpisah (split-weave). Sebagian besar garmen dan aksesori serat mikro terbuat dari jenis bahan ini.
2. Split-Weave Microfiber
Serat mikro tenunan terpisah (split-weave) memiliki serat yang dibelah selama produksi, sehingga menghasilkan pembentukan loop kecil yang tak terhitung jumlahnya pada permukaan kain serat mikro. Perbedaannya adalah falat-weave microfiber memiliki tenunan yang rata dan halus. Sedangkan split-weave microfiber lebih melekat pada kulit saat kamu menyentuhnya.
3. Micromodal
Kain mikromodal adalah jenis kain rayon yang terbuat dari bubur kayu beech (pohon beech) yang diproses secara kimiawi. Proses kimiawi ini membuat kain micromodal memiliki karakteristik yang istimewa ketimbang dengan kain rayon biasa.
Kain ini lebih lembut dan lebih halus ketimbang kain modal konvensional. Jika kita bandingkan dengan kain microfiber polyester-poliamida, micro modal lebih elastis namun tidak begitu tahan lama.
4. Ultrasuede
Ultrasuede adalah merek dagang untuk kain ultra-mikrofiber sintetis yang diciptakan oleh Dr. Miyoshi Okamoto yang bekerja untuk Toray Industries pada tahun 1970-an. Dijepang, kain ini lebih dikenal dengan sebutan Escaine dan sering menjadi pengganti buatan untuk kulit suede.
Sebagai salah satu produk serat mikro pertama yang dikembangkan, ultrasuede merupakan pesaing kulit suede asli. Serat ultrasuede umumnya agak lebih lebar daripada serat yang digunakan pada kain serat mikro lainnya, tetapi karena diameternya di bawah 1 denier, ultrasuede dianggap sebagai jenis serat mikro.
5. Prolen
PROLEN® adalah benang multifilamen polipropilena yang diwarnai secara masssal di bawah naungan perusahaan Chemosvit Fibrochem a.s. Kain ini memiliki elastisitas tinggi atau rendah, dan agak lebih lembut daripada kain serat mikro poliester-poliamida
6. Terry Microfiber
Terry Microfibre adalah jenis kain mikrofiber yang terbuat menggunakan tenunan terry. Tenunan terry ini sangat cocok untuk pembuatan handuk karena kemampuannya dalam menyerap air yang lebih banyak serta lebih cepat kering. jenis serat terry microfiber kebanyakan diaplikasikan dalam pembuatan handuk dan kain lap.
7. Waffle Weave Microfiber (Serat mikro tenunan wafel)
Dinamakan demikian karena polanya yang mirip dengan kue wafel, bahan mikro tenunan wafel ini sangat cocok untuk membersihkan kaca. Serat mikro dengan pola tenunan wafel ini dapat mengurangi gesekan, sehingga meningkatkan daya luncur dan mengurangi gesekan.
8. Chenille Microfiber
Serat mikro chenille memiliki tonjolan serat yang tebal seperti jari yang disatukan oleh kain dasar yang tipis. Umumnya digunakan untuk membuat spons dan sarung tangan pencuci mobil, serat mikro chenille digunakan hampir secara eksklusif untuk aplikasi pembersihan.
8. Katun Microfiber
Bahan katun microfiber merupakan jenis kain yang terbuat dari campuran serat kapas dan serat microfiber. gabungan kedua serat ini akan menghasilkan tekstur kain yang lembut dan juga meudah menyerap air / kotoran. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara bahan katun microfiber dan bahan microfiber murni:
Karakteristik | Katun Microfiber | Microfiber Murni |
---|---|---|
Bahan | Campuran serat kapas dan serat microfiber | Serat microfiber murni |
Tekstur | Lembut dan nyaman | Halus dan sedikit kaku |
Daya serap | Tinggi | Sangat tinggi |
Efektivitas mengangkat debu dan kotoran | Baik | Sangat baik |
Daya tahan | Tinggi | Tinggi |
9. Microfiber Suede
Bahan ini dirancang khusus untuk meniru karakteristik dari bahan suede. Serat mikro ini memiliki tumpukan sangat rendah (low pile). Sangat ideal untuk membersihkan lensa kacamata, dan banyak jenis pakaian, aksesori, dan kain pelapis yang menggunakan serat mikro suede.
Baca Juga: Bahan Jaket Varsity Terpopuler Rekomendasi Ozza Konveksi
Penggunaan Bahan Microfiber
1. Alat Pembersih
Kain microfiber kebanyakan dipakai dalam rumah tangga sebagai perlengkapan pembersih seperti kain lap microfiber. Kain lap yang terbuat dari microfiber cocok untuk membersihkan kotoran karena memiliki daya serap yang cukup baik. Karena desain seratnya yang unik, kain microfibre dapat menyerap lebih banyak kotoran dan debu daripada jenis kain lainnya.
Selain kain lap, bahan ini juga dipakai untuk pembuatan kain pel dan keset.
2. Peralatan Rumah Tangga
Kain mikrofiber memiliki daya serap tinggi sehingga produsen menggunakannya untuk membuat berbagai jenis peralatan rumah tangga. Contohnya seperti: handuk, seprai dan sarung bantal, bahan pelapis, permadani dan selimut
3. Pakaian Dan Aksesoris
Serat mikro cukup diminati untuk pembuatan pakaian dan aksesoris karena kelembutan serta daya tahannya. kebanyakan, bahan ini dipakai untuk membuat rok wanita, jaket, pakaian bayi, pakaian dalam dan sebagainya.
Selain itu, beberap jenis serat microfiber memiliki karakteristik yang mirip dengan kulit. Sehingga, bahan microfiber juga dipakai dalam pembuatan aksesoris seperti: ikat pinggang, dompet, tas, dan barang-barang aksesori lainnya