Cara Menghitung Kebutuhan Benang Untuk Pembuatan Pakaian

Cara Menghitung Kebutuhan Benang

Dalam industri garment dan konveksi efisiensi material sangat penting dalam menunjang kelangsungan bisnis perusahaan. Karena hampir 80% biaya produksi merupakan biaya pembelian material, sehingga diperlukan adanya manajemen perhitungan kebutuhan material yang akurat. Tidak terkecuali dengan benang, menghitung kebutuhan konsumsi benang jahit yang tepat tentu akan membuat belanja material lebih efisien.

Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung kebutuhan benang untuk kebutuhan produksi pakaian kamu.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Benang

Ada lima faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan konsumsi benang, yaitu:

  1. Kelas Jahitan (seam), Kamu bisa baca artikel mengenai kelas-kelas jahitan disini!
  2. Jahitan per inchi (stitch per inch / SPI)
  3. Ketebalan Kain
  4. Tegangan benang pada mesin jahit
  5. Ketebalan benang jahit

Rumus Menghitung Kebutuhan Konsumsi Benang

Untuk menentukan konsumsi benang ada rumus standar. Dalam rumus tersebut kamu akan mendapatkan faktor pengali sesuai dengan jenis mesin dan kelas jahitan. Untuk menentukan konsumsi benang, Kamu hanya perlu mengalikan panjang jahitan dengan faktor tersebut. Dengan demikian, seseorang dapat memperkirakan total kebutuhan benang untuk membuat pakaian.

Berikut adalah 2 metode perhitungan konsumsi benang yang dipakai oleh suplier benang, Coats!

Baca Juga: Macam Macam Benang Dan Kegunaannya

Metode Pertama

Metode pertama adalah dengan mengukur jumlah aktual benang yang dikonsumsi dalam panjang tertentu pada sebuah jahitan. Menghitung kebutuhan benang yang dipakai dengan metoda penirasan benang pada panjang tertentu, seam dan stitch yang ditentukan (s) kemudian dikalikan dengan panjang jahitan (p) kemudian tambahkan dengan allowance sebesar 15%

Rumus:

Total Konsumsi Benang = s (cm) x p (cm) + 15% Allowance

Metode Kedua

Metode yang kedua adalah dengan menggunakan rasio konsumsi kebutuhan benang yang dikalikan dengan panjang jahitan yang dipakai.

Rumus:

Total Konsumsi Benang (cm)= (Panjang Jahitan (cm) x Rasio) x % benang

Kamu bisa lihat rasio kebutuhan benang dengan metode Coats melalui tabel berikut:

Kelas
Stitch
Jenis MesinTotal
Pemakaian
Benang
(cm)
% Benang
Jarum
% Benang
Looper atau
Benang
bawah
301Lockstich2,550%50%
101Chainstitch4,0100%
4012 Thread Chainstitch5,525%75%
304Zig-Zag Lockstitch7,050%50%
5032 Thread Overlock12,055%45%
5043 Thread Overlock14,020%80%
5124 Thread Safety stitch18,025%75%
5165 Thread Safety stitch20,020%80%
4063 Thread Covering
stitch
18,030%70%
6024 Thread Covering
stitch
25,020%80%
6055 Thread Covering
stitch
28,030%70%

Perencanaan Kebutuhan Benang

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tina Martina, dkk menyebutkan bahwa perbedaan gramasi kaisn dapat berpengaruh terhadap kebutuhan benang. Hal ini karena semakin tebal sebuah kain / gramasinya maka jahitan yang dibentuk akan lebih tebal sehingga kebutuhan benang menjadi lebih banyak.

Itulah sebabnya perusahaan harus mampu memikirkan faktor gramasi dalam menentukan kebutuhan belanja benang sehingga efisiensi penggunaan material dapat tercapai.

Baca Juga: Rumus Menghitung Kebutuhan Kain Untuk Kaos

Sumber Referensi

  1. Thread Consumption Guide – Measuring Thread Consumed | Coats – Coats. coats.com/en/information-hub/Thread-Consumption-Guide.
  2. Martina, Tina. “Perencanaan Perhitungan Kebutuhan Benang Pada Garmen T-shirt Untuk Gramasi Kain Yang Berbeda.” Neliti, 2014, www.neliti.com/id/publications/66148/perencanaan-perhitungan-kebutuhan-benang-pada-garmen-t-shirt-untuk-gramasi-kain.
Banner Bikin Jaket Custom