Cara Memilih Kain Berkualitas Tinggi
Dalam industri konveksi dan garmen pemilihan kain sangat penting. hal ini karena berkaitan dengan kekuatan serta tampilan dari kain tersebut. Singkatnya, baju yang akan kamu produksi akan berkualitas tinggi jika kainnya juga berkualitas tinggi. Jadi, bagaimana cara memilih kain berkualitas tinggi? Berikut ulasannya!
Kain Yang Berbeda, Standarnya Juga Berbeda
Salah satu hal pertama yang harus dipahami tentang memeriksa kualitas kain adalah mengetahui bahwa jenis kain yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda – dan oleh karena itu standarnya berlaku berbeda untuk masing-masing kain. Contohnya, kamu tidak bisa mengharapkan kehalusan yang sama antara kain katun 100% dan kain yang terbuat dari bahan campuran. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak berarti bahwa salah satunya secara otomatis merupakan pilihan yang lebih baik.
Bagaimana Menentukan Kualitas Kain Yang Bagus?
Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum membeli linen, poliester, katun ataupun nilon ada baiknya jika kamu memeriksa kualitas kain. kain yang kamu pilih harus bebas cacat terutama hal hal yang menyangkut warna, cetakan, kualitas serat, rajutan dan sebagainya.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Kain
Meskipun ada perbedaan yang jelas, namun ada beberapa tanda kualitas yang bisa dilihat – apa pun bahannya. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Tenunan Serat
Kain berkualitas tinggi memiliki serat yang ditenun dengan erat dan rapat. Seharusnya tidak ada celah yang jelas di antara serat-serat karena hal itu sering kali merupakan indikasi kelemahan dalam kualitas serat. Kain-kain ini dapat dengan mudah robek. Kain berkualitas tinggi memiliki kombinasi tenunan vertikal dan horizontal yang lebih seimbang, yang membuat permukaan kain lebih kuat.
2. Tahan Luntur Warna
Saat kamu memeriksa kain kamu, pastikan warna bahan merata tanpa adanya bintik-bintik atau goresan. Perhatikan kain dengan cermat dan perhatikan tanda-tanda pewarnaan yang tidak merata. Jika kamu kebetulan melihat ada area dengan warna yang memudar terutama pada garis lipatan, beralihlah ke kain lain.
Kalau kamu melihat warna-warna terang pada beberapa bagian kain, kecuali jika itu adalah desain kain, jangan membelinya karena itu adalah tanda bahwa warna akan memudar ketika kamu mencuci kain.
kamu bisa mengujinya dengan menggunakan saputangan putih atau bola kapas yang telah kamu basahi lalu gosokkan pada bagian kecil pada kain, jika warnanya muncul pada saputangan atau kapas tersebut maka kain tersebut tidak berkualitas baik.
3. Faktor Penyusutan
Saat akan membeli kain pertimbangkan juga faktor penyusutannya. Kamu harus tahu apakah kain akan menyusut setelah melalui proses pencucian. Setiap kain tentu saja memiliki presentase penyusutan yang berbeda.
Penyusutan memiliki arti penting, karena setiap pemuaian atau penyusutan bisa menyebabkan deformasi produk, yang bisa menjadi masalah berat bagi pengguna akhir, dan merek bisa kehilangan reputasinya. Kedua, dalam industri pembuatan garmen, konsumsi kain dihitung dalam yard, sehingga setiap perbedaan dari batas yang diizinkan tidak dapat diterima.
4. Berat Kain
Berat kain dalam banyak kasus ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis serat, tenunan dan sebagainya. Biasanya, berat kain ditunjukkan oleh GSM (grams per square metre) yang dapat bervariasi dari 60-700.
GSM adalah singkatan dari gram per meter persegi, yang mengacu pada berat kain. Secara umum, semakin tinggi GSM sebuah kain, semakin tebal dan semakin kuat kain tersebut. Contohnya, denim memiliki GSM yang jauh lebih tinggi daripada sifon.
Ingatlah bahwa berat kain yang lebih tinggi tidak selalu berarti bahwa kain tersebut berkualitas baik. Berat kain terutama harus mempengaruhi kesesuaian.
5. Periksa Tirai Kain (Draping Quality)
Drape menentukan bagaimana kain mengalir. Dengan kata lain, kain yang kaku memiliki drape yang lebih sedikit, dan kain yang lembut memiliki drape yang lebih banyak. Tetapi hati-hati dengan istilah ini. Drape sering disalah artikan sebagai berat, tetapi keduanya adalah dua faktor berbeda yang memengaruhi penampilan garmen.
Kain dengan drape yang lebih banyak akan membuat pakaian melayang menjauh dari tubuh Anda, berlawanan dengan kain dengan drape lembut yang akan membuatnya terlipat dekat dengan tubuh Anda. Contohnya, jika kamu menginginkan rok yang melambai, kamu harus memilih kain yang tipis dan memiliki drape yang baik, tetapi jika kamu menginginkan rok yang lebih terstruktur, pilihlah kain yang kaku dan tebal.
Oh, ya di Indonesia sendiri faktor drape ini sering dikenal dengan bahan kain yang jatuh!
6. Uji Peregangan Kain
Peregangan adalah seberapa banyak kain kamu bisa melar. Setiap kain memiliki elastisitas yang berbeda (kemampuan serat tekstil untuk “memantul kembali” ketika diregangkan). Ketika kamu memilih kain dengan peregangan, kamu harus yakin bahwa kain tersebut cocok untuk pola baju yang kamu buat, karena dapat mengubah bagaimana produk akhir cocok dengan tubuh.
Untuk mengukur regangan kain, regangkan 13 cm kain di atas penggaris, pegang salah satu ujungnya pada tanda nol dan regangkan ujung yang lain sampai kamu merasakan resistensi dan kemudian bagi angka itu dengan panjang asli kain. Misalnya: jika kain kamu meregang hingga 19 cm, kain itu meregang 6 cm melewati panjang aslinya. hal ini berarti kain yang kamu beli memiliki tingkat peragangan hingga 50%
Memilih Kain Berkualitas Tinggi Berdasarkan Jenis Kain
1. Kain Katun
Katun berkualitas baik memiliki ciri:
- Terbuat dari serat stapel panjang dan akan terasa lembut di kulit
- Cukup padat untuk menjaga agar cahaya tidak menembus permukaan kain
- Halus dan dipintal tanpa celah benang atau ketidakkonsistenan di antara benang-benang individual.
- Tidak menimbulkan bulu (tidak berbiji) dan bisa dicuci dengan baik. Kain dengan kandungan 100% katun adalah yang terbaik.
- kapas berkualitas tinggi adalah kapas dengan jenis katun pima atau supima cotton.
- Lebih berkilau dan lebih halus daripada kapas berkualitas rendah.
2. Kain Wool
Cara memilih kain wool berkualitas tinggi harus memiliki ciri sebagai berikut:
- Memiliki rajutan konsisten yang bebas dari simpul
- Memiliki wol yang ditenun rapat dan sangat padat
- Elastis dan ulet, artinya akan menahan bentuknya dengan sangat baik dan tidak akan kusut
- Tidak memiliki celah di antara benang
- Tahan luntur dan menyerap warna warna dengan baik
- Sangat tahan lama dan tidak akan mudah robek atau berserabut
- Menyerap kelembapan dengan sangat baik dan anti air
3. Linen
Linen yang berkualitas bagus memiliki ciri:
- Memiliki lipatan alami
- Menjadi lebih lembut setiap kali dicuci.
- Terasa lembut di kulit
- Kokoh dan tidak akan terlihat compang-camping atau usang
- Memiliki simpul-simpul bertekstur kecil pada kain (ini disebut slub).
- Menyerap air dengan sangat cepat
- Terasa sejuk saat disentuh
- Memiliki warna-warna cerah
- Diwarnai secara merata
- Bebas lipatan
4. Bahan Kulit
Bahan kulit terbagi menjadi dua, yakni kuit asli dan kulit sintetis. Secara umum bahan kulit yang bagus memiliki ciri sebagai berikut:
Kulit asli yang bagus memiliki ciri:
- Tidak memiliki kulit yang diubah, diamplas, atau dikoreksi
- memiliki ketidaksempurnaan alami. Jika terlihat dicat dan sempurna, maka itu mungkin bukan kulit asli
- Bebas dari goresan dan tanda
- Memiliki aroma yang khas
- Terasa kasar pada bagian bawah
Kulit Sintetis:
- Lembut dan kenyal
- Tidak ultra-kilap atau tipis dan tipis
Apakah Kain Sintetis Selalu Buruk?
Jawaban singkatnya adalah tidak. Meskipun banyak orang akan menganggap bahwa serat buatan dalam jumlah kecil dalam komposisi kain sebagai hal yang negatif, serat sintetis atau semi-sintetis memang memiliki kelebihan dan dapat menjadi alternatif atau tambahan yang bagus untuk serat alami. Inilah alasannya:
- Harganya lebih murah dan terjangkau
- Serat sintetis sangat cocok digunakan dalam pembuatan activewear / sportswear
- Industri fast fashion menggunakannya sebagai alternatif untuk membuat pakaian murah
- Spandex, polyester atau lycra khususnya berpadu dengan baik dengan bahan katun atau wol untuk menambah kelenturan dan elastisitas, dan memastikan garmen tetap mempertahankan bentuknya setelah dicuci.
- Ada begitu banyak kain sintetis yang tersedia berbagai karakteristik yang berbeda
Kesimpulan
Jadi, begitulah cara memilih kain berkualitas tinggi. menentukan kualitas kain yang bagus adalah hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum membuat baju kamu. Karena dengan menggunakan kain yang bagus tentu saja akan membuat pakaian kamu berkualitas tinggi.
Tentu saja, pakaian yang memiliki kualitas tinggi tidak hanya berdasarkan kualitas kain saja, namun banyak faktor yang menyertainya seperti kualitas jahitan yang digunakan, kaulitas kancing, seams, lining dan sebaginya yang akan kami bahas di lain waktu.