Bahan Lycra – Salah Satu Brand Spandeks Terbaik Dunia
Saat kamu mengenakan celana yoga atau jeans denim ketat, pakaian tersebut akan meregang dan menyesuiakan dengan bentuk tubuh Anda. Hal ini berkat adanya campuran bahan lycra atau spandex ke dalam pakaian kamu untuk memeberi kemampuan elastisitas.
Sejak penemuannya lebih dari enam puluh tahun yang lalu, serat LYCRA telah menjadi merek serat spandex paling terkenal di dunia. Bahan ini ringan dan hampir tidak terlihat. Bahan LYCRA® menjadi bahan aktif dalam pembuatan pakaian kita dan merevolusi cara kita memakainya.
Lycra memiliki kelebihan dapat mengikuti bentuk tubuh penggunanya, sehingga sangat cocok untuk pembuatan sportswear dan activewear. Untuk itu, pada kesempatan kali ini kita akan mengenal kain Lycra lebih jauh, mulai dari definisi, sejarah, proses pembuatan dan penggunaannya dalam kehidupan sehari hari.
Apa Itu Bahan Lycra?
Bahan LYCRA adalah nama merek dagang dari kelas serat elastis sintetis yang dikenal sebagai spandex di Amerika Serikat dan elastane di seluruh dunia. Sebetulnya Spandex dan elastane adalah dua istilah yang memiliki arti yang sama, namun hanya perusahaan LYCRA yang memproduksi serat spandex merek LYCRA® yang asli.
Spandex dan Lycra keduanya adalah nama untuk bahan yang disebut elastane. Elastane adalah kain sintetis yang terbuat dari elastomer elastis yang berasal dari polimer yang disebut poliuretan. Kain Spandeks dan Lycra sering dipakai dalam pembuatan pakaian seperti legging, pakaian dalam, kaus kaki, topi renang dan pakaian renang menjadi lebih elastis.
Sejarah Terciptanya Bahan Lycra
Lycra pertama kali ditemukan pada tahun 1958 oleh seorang ahli kimia bernama Joseph Shivers. Pencariannya dimulai di Du Pont, dengan tujuan menemukan alternatif karet . Meskipun karet sangat cocok untuk pembuatan ban, namun ia kurang cocok untuk membuat pakaian. Hal ini karena serat karet tidak bernapas (breathability) dengan baik.
Serat Lycra ini terbuat dari kombinasi poliester dan poliuretan. Seperti bahan poliuretan lainnya, kain Lycra adalah polimer, yang berarti terdiri atas rantai panjang monomer yang terhubung dengan jenis asam khusus. Tidak seperti kebanyakan jenis kain sintetis lainnya, Lycra sangat tahan terhadap panas. Lycra juga merupakan serat sintetis yang cocok untuk digabungkan dengan serat sintetis yang peka terhadap panas seperti poliester dan nilon.
Kelebihan Bahan Lycra
Lycra memiliki kelebihan ketimbang karet biasa dalam industri garmen. Kelebihan itu yakni ia cocok dicampurkan dengan bahan lainnya seperti katun, wol, sutra dan linen. Selain itu spandeks lebih ringan daripada benang karet. Dan tidak seperti benang karet, spandeks tidak mudah rusak jika terpapar minyak tubuh, keringat, losion ataupun deterjen.
Karena kualitasnya, membuat kain lycra cocok untuk pembuatan pakaian wanita seperti korset, bra, pantyhose, legging dan sebagainya. Tidak hanya itu saja, kini spandeks mudah kita temui dalam hampir semua produk fashion mulai dari baju olahraga, pakaian renang, skinny jeans hingga pakaian astronot.
Secara singkat, kelebihan dari bahan lycra adalah:
- Ringan
- Mempertahankan bentuk asli
- Tahan Abrasi
- Lebih kuat dari karet
- Lembut, halus, kenyal
- Tahan minyak tubuh, keringat, lotion, deterjen
- Tidak statis atau pilling
Kekurangan Bahan Lycra
Karena kain Lycra memiliki karakteristik yang sama dengan spandex sehingga kekurangan yang dimiliki spandeks juga dimiliki oleh Lycra.
Kekurangan lycra antara lain:
- Menempel pada tubuh Anda, tidak memungkinkan kulit Anda bernapas dengan mudah, dan sensitif terhadap panas.
- Mengenakan spandeks secara teratur hanya dapat membuat Anda lebih rentan terhadap alergen kulit. Kelembaban terperangkap karena spandex tidak memiliki kemampuan untuk menyerap keringat, yang membantu penetrasi alergen di kulit.
- Spandex jarang digunakan sendiri, biasanya bercampur dengan kain lain
Proses Pembuatan Bahan Lycra
Kain Lycra terbuat dari serat sintetis sepenuhnya, yang berarti semua komponennya berasal dari rekayasa laboratorium.
Proses pembuatan Lycra dimulai dari mencampurkan makroglikol dan monomer diisosianat untuk membuat prepolimer yang berfungsi sebagai bahan dasar Lycra. Selanjutnya, larutan dipaparkan ke tingkat panas dan tekanan yang dikalibrasi secara cermat untuk memicu reaksi kimia yang membentuk prapolimer. Jika rasio volume antara kedua zat ini tidak seimbang, prapolimer tidak akan terbentuk, dan rasio 1:2 diamati pada sebagian besar aplikasi.
Prapolimer kemudian diekspos ke dalam asam diamina, yang menghasilkan reaksi kimia lain yang kita sebut sebagai reaksi ekstrusi berantai. Zat yang dihasilkan dari reaksi ini cukup kental seperti lumpur, sehingga pelarut kemudian digunakan untuk mengencerkan larutan dan membuatnya lebih mudah untuk dikerjakan.
Selanjutnya, larutan yang sudah ditipiskan dimasukkan ke dalam mesin silinder dengan sebutan sel produksi serat. Mesin ini berisi jenis spinneret khusus, dan setelah larutan dimuat, sel produksi serat mulai berputar, yang memaksa larutan melalui spinneret.
Larutan keluar dari sisi lain spinneret dalam bentuk serat, tetapi serat ini masih harus terpapar ke larutan nitrogen dan gas pelarut yang dipanaskan sebelum mereka beralih dari cairan ke keadaan padat.
Setelah padat, serat-serat kemudian diekstrusi dari sel pemintalan silinder, dan dibentuk menjadi untaian dengan perangkat udara bertekanan. Udara bertekanan tinggi ini juga memelintir untaian, dan benang yang dihasilkan dapat dibentuk dalam berbagai ukuran yang berbeda untuk mengisi berbagai penggunaan Lycra dalam industri tekstil konsumen.
Sebelum benang Lycra meninggalkan pabrik dan ditenun menjadi kain, benang ini masih perlu terkena bahan finishing yang terdiri atas magnesium stearat atau polimer serupa. Terakhir, benang Lycra dipindahkan ke gulungan besar, dan dikirim ke pabrik manufaktur tekstil.
Jenis Jenis Kain Lycra
Lycra sebagai bahan kain tidak dapat berdiri sendiri, umumnya mereka dicampur dengan bahan lain untuk menjadi sebuah produk garment. Campuran serat lycra dengan serat lainnya cukup banyak, namun pada artikel kali ini kami hanya membahas 3 jenis kain campuran lycra yang paling banyak digunakan, yakni:
1. Cotton Lycra
Cotton Lycra adalah campuran lycra dengan bahan katun. Kombinasi dari serat sintetis dan serat organik menjadikan bahan cotton lycra cukup lembut dan nyaman untuk dipakai. Karena perawatannya yang mudah menjadikan bahan ini sering dipakai dalam pembuatan produk pakaian.
2. Lycra Nylon
Bahan ini merupakan campuran dari 2 bahan sintetis yaitu spandeks Lycra dan nylon. Kain Lycra nylon sangat kuat sehingga sering dipakai dalam pembuatan produk rumah tangga seperti kulit sofa, tas, gordin, sepatu hingga produk fashion lainnya.
3. Lycra Wool
Seperti namanya, bahan lycra wool adalah bahan dengan campuran serat lycra dengan serat wool. Umumnya digunakan dalam pembuatan jaket atau mantel, sayangnya bahan ini sangat jarang kamu temui di Indonesia.
Sifat Elastane
Sperti yang kita tahu spandex lycra atau yang kita kenal sebagai elastane memiliki sifat / properti yang membedakan dengan jenis serat lainnya. Berikut adalah beberapa sifat dari elastane yang harus kamu ketahui!
- Elastane adalah serat sintetis yang terbuat dalam tangki larutan polimer.
- Sebagian molekulnya elastis dan sebagian lagi kaku, yang membuat filamennya lembut dan kuat.
- Filamen ini memiliki sifat pemulihan, memungkinkan kain mempertahankan bentuknya setelah diregangkan. Elastane dapat diregangkan 4 hingga 7 kali panjang aslinya dan masih akan kembali normal.
- Elastane dapat meningkatkan kelembutan kain.
- Ringan dan tahan terhadap sinar matahari dan keringat.
- Jenis serat elastane bisa bervariasi tergantung pada rantai polimer molekul, misalnya beberapa elastane dapat meregang lebih dari yang lain. Jenis dan jumlah elastane yang digunakan tergantung pada garmen dan apakah itu kain rajutan atau tenunan, pilihannya akan signifikan terhadap bagaimana kain akan bekerja.
Baca Juga: Kain Nomex – Bahan Tahan Api Terbaik Dunia
Elastane Lebih Baik Ketimbang Karet

Elastane adalah pengganti karet yang jauh lebih baik yang digunakan sebelum Lycra dikembangkan. Meskipun lateks berasal dari sumber alami, (cairan pohon karet), namun tetap jauh lebih rentan menyebabkan alergi seperti iritasi kulit dan ruam.
Semakin banyak seseorang terpapar lateks, semakin besar kemungkinan mereka mengembangkan reaksi alergi. Oleh karena itu, elastane adalah alternatif yang lebih disukai daripada lateks, juga karena memiliki sifat yang lebih baik, seperti lebih kuat dan lebih tahan lama.
Meskipun elastane sekarang lebih umum, Lateks alami paling umum digunakan untuk membuat barang-barang seperti sarung tangan, topi renang, permen karet, kasur, kateter, karet gelang, balon, sepatu tenis, dan banyak barang olahraga lainnya.
Mengapa Lycra Menjadi Salah Satu Jenis Spandex Terbaik Di Dunia?
Ada begitu banyak brand spandex terkenal sebut saja Elaspan, Acepora, Creora, INVIYA, ROICA, DORLASTAN, Linel dan Espa. Namun, mengapa Lycra menjadi brand yang paling banyak dikenal diantara brand spandeks lainnya? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut ada baiknya kita flashback sedikit ke belakang.
Awal Kepopuleran Merek Dagang LYCRA®
Untuk membedakan merek serat spandex-nya, DuPont memilih nama dagang Lycra (awalnya disebut Fiber K). DuPont meluncurkan kampanye publisitas yang ekstensif untuk merek Lycra-nya. Mengambil iklan dan iklan satu halaman penuh di majalah wanita papan atas seperti Vogue, Glamour, Harper’s Bazaar, Mademoiselle, McCall’s, Ladies’ Home Journal, dan Good Housekeeping.
Audrey Hepburn membantu melambungkan merek ini di dalam dan di luar layar selama masa ini. Model dan aktris seperti Joan Collins dan Ann-Margret mengikuti jejak Hepburn dengan berpose menggunakan pakaian Lycra untuk pemotretan dan sampul majalah.
Lycra kemudian diasosiasikan dengan olahraga saat Olimpiade Musim Dingin 1968 berlangsung. Saat itu tim ski Prancis mengenakan pakaian yang terbuat dari Lycra untuk berkompetisi. Hal inilah yang kemudian mempopulerkan brand LYCRA® sebagai pakaian atletik, karena bahannya yang fleksibel dan ringan. Serat ini kemudian populer dikalangan para sepeda sebagai celana pendek untuk bersepeda.
Pada pertengahan 1970-an, dengan munculnya gerakan pembebasan wanita (women’s liberation movement), penjualan korset mulai menurun karena dikaitkan dengan anti-kemerdekaan. Menanggapi hal tersebut, DuPont menata ulang Lycra saat gerakan kebugaran aerobik muncul pada tahun 1970-an.

Pada tahun 1980-an, tren kebugaran telah mencapai puncak popularitasnya dan para fashionista mulai mengenakan celana pendek di jalan. Spandex terbukti menjadi serat yang populer dalam industri garmen sehingga, pada tahun 1987, DuPont kesulitan memenuhi permintaan dari seluruh dunia.
Pada tahun 1990-an, berbagai item lain yang dibuat dengan spandeks terbukti populer, termasuk lini pakaian dasar pembentuk tubuh yang sukses dijual dengan nama dagang Bodyslimmers.
Seiring berjalannya waktu, Semakin banyak pakaian yang menggunakan campuran spandex ini. Seperti kemeja, celana, gaun, baju renang dan bahkan sepatu dibuat dengan campuran spandeks.
Berapa Harga Bahan Lycra Saat Ini?
Lycra spandek dan kain-kain serupa umumnya memiliki harga yang relatif tinggi di pasar internasional karena atribut elastisitasnya yang unik. Itulah sebabnya harga pakaian yang terbuat dari spandex Lycra ini umumnya lebih mahal ketimbang pakaian biasa.
Untuk Indonesia sendiri bahan Lycra ini sering disalah artikan sebagai salah satu jenis spandeks. Sehingga banyak sekali Jenis Lycra “KW” dengan harga cukup bervariasi mulai dari 60.000-an hingga 180.000-an. Tentu saja Lycra yang asli adalah yang dikeluarkan oleh perusahaan LYCRA (Du Pont).
Penggunaan Bahan Lycra
Sejak awal produksinya kain Lycra dengan elastisitasnya yang luar biasa telah digunakan dalam berbagai macam bentuk tekstil untuk konsumen. Akan tetapi, kain elastane inisangat jarang berdiri sendiri.
Biasanya kain ini ditenun / dicampur dengan kain lain untuk meningkatkan efek elastisitasnya. Untuk menentukan tingkat elastisitasnya produsen menggunakan patokan bahwa elastane dapat meregang hingga delapan kali ukuran aslinya.
Sehingga apabila ada bahan kain dengan campuran spandeks 10 persen, ini berarti bahwa kain tersebut harus dapat meregang hingga kira kira dua kali dari ukuran aslinya.
Bahan Lycra banyak digunakan untuk:
- Pakaian Olahraga (baju renang, legging, sportsbra, jersey sepeda,)
- Pakaian dalam wanita dan pria
- Seprai kasur, sarung bantal, penutup meja dan kursi
- Dalam dunia medis elastane digunakan untuk membuat tabung karet, stocking kompresi dan selang selang bedah, penyangga lutut atau punggung, popok dan perban
Kesimpulan
Dari uraian panjang tadi kami harap kamu jadi lebih mengerti mengenai bahan Lycra. Dengan adanya artikel ini kami harap kamu juga lebih mengerti mengenai miskonsepsi tentang bahan ini, karena sejatinya spandex, LYCRA® dan Elastane merujuk pada serat kain yang sama.
Karena kekuatannya dan ketangguhannya, serat Lycra menjadi salah satu bahan spandex terbaik dunia. Tidak mengherankan jika kamu bakalan melihat banyak versi tiruannya yang dijual di Marketplace. Karena kain Lycra yang asli hanya dijual oleh Perusahaan LYCRA®.
Sumber Referensi:
- “What Is LYCRA® Fiber? And Why You Should Look for It When You Shop.” LYCRA, www.lycra.com/en/consumers-discover/what-lycra-fiber. Accessed 29 Aug. 2022.
- —. “Spandex.” Wikipedia, 29 June 2022, en.wikipedia.org/wiki/Spandex.
- “NIHF Inductee Joseph Shivers, Who Invented Spandex – a Top Clothing Innovation.” Invent.Org, 25 Aug. 2022, www.invent.org/inductees/joseph-c-shivers-jr.