Apa Itu Waxed Cotton? Mengenal Bahan Anti Air Pertama Di Dunia

Mengenal Bahan Waxed Cotton

Kalau pada artikel sebelumnya kita telah membahas beberapa bahan anti air untuk jaket yang bagus. Kali ini kita akan membahas waxed cotton, bahan anti air pertama di dunia. Yuk, simak ulasannya!

Permasalahan Utama Bahan Katun

Tanaman kapas

Katun merupakan bahan kain yang memang serbaguna. Sayangnya katun memiliki kelemahan, ia kurang cocok dijadikan pakaian outdoor.

Singkat cerita, serat kapas berongga dan partikel penyusunnya membawa muatan negatif sedangkan molekul air bermuatan positif. Sehingga mengisi serat berongga itu, lalu berkeliaran. Itulah sebabnya kenapa kapas dapat menyerap air hingga 27 kali beratnya, dan mengapa perlu waktu lama untuk mengering.

Dan karena air menghantarkan panas dari tubuh 25 kali lebih cepat daripada udara, semua air yang tersangkut di dalam pakaian kamu bisa menyebabkan hipotermia, bahkan dalam cuaca yang relatif ringan.

Selain itu, katun juga dapat menimbulkan bau. Karena seperti yang kita semua tahu pakaian kasual kita seperti t-shirt dapat menyerap keringat. Sehingga jika dibiarkan terlalu lama akan menimbulkan bau.

Apa Itu Waxed Cotton?

Bahan Kain Waxed Cotton

Waxed cotton adalah kain yang dilapisi dengan parafin atau lilin lebah untuk membuat bahan tahan air. katun wax paling sering digunakan dalam pembuatan jaket dan mantel, topi anti air, tas dan bahkan sepatu. Kelemahan dari bahan ini adalah kainnya tidak breathable, lebih berat ketimbang bahan anti air sintetis modern.

Asal Usul Waxed Cotton

Ratusan tahun yang lalu, para pelaut menyadari bahwa layar yang basah dapat menangkap angin lebih efisien ketimbang layar yang kering. Air pada layar yang basah dapat mengisi serat kain sehingga dapat menghentikan angin yang sedang bertiup. Akan tetapi, layar basah juga sangat berat, dan sulit untuk menjaganya tetap lembab dalam cuaca kering.

Jadi, para pelaut mulai mengoleskan minyak seperti minyak ikan dan hal-hal seperti itu ke dalamnya. Sehingga menciptakan kain yang mampu menghentikan angin, tetapi juga relatif ringan dan mudah dalam melakukan perawatan dalam waktu lama.

Karena minyak ikan berbau seperti ikan, minyak biji rami menjadi pilihan untuk pakaian waxed ini. Akan tetapi minyak ini juga tidak begitu sempurna, karena akan menjadi kaku dan retak dalam cuaca dingin, meleleh dari pakaian pada hari-hari panas, dan berubah warna seiring bertambahnya usia.

Parafin, Awal Mula Berkembanganya Waxed Cotton

Karl Von Reichenbach Litho Penemu Parafin

Kemudian, pada tahun 1830, seorang ahli kimia Jerman, Carl Reichenbach menemukan bahwa ia dapat membuat lilin dari produk sampingan mengubah minyak bumi menjadi minyak pelumas. Lilin produk sampingan ini tidak berbau, tidak berwarna, dan titik lelehnya dapat diubah dengan zat aditif.

Pada awal 1930-an, lilin parafin muncul sebagai alternatif yang menarik untuk minyak biji rami ketika upaya bersamaan dari tiga perusahaan produksi kain menyempurnakan proses perawatan. Ketika kanvas katun dilumuri dengan lilin, hasilnya adalah bahan kuat yang tahan air, lentur, ringan dan breathable. Kain yang dilapisi parafin juga terbukti aman dan tidak menguning.

J. Barbour & Sons adalah salah satu pengadopsi awal dan pemasok jaket dan mantel katun wax. Tak lama kemudian, pakaian luar katun berlapis lilin menjadi populer di antara orang-orang yang bekerja di luar ruangan, mulai dari petani hingga penjaga buruan. Jaket motor Barbour berbahan waxed cotton menjadi seragam pilihan bagi para pecinta bersepeda, termasuk aktor Amerika Steve McQueen, yang membantu mempopulerkan jaket ini pada tahun 1960-an.

Barbour waxed cotton jacket

Parafin sejak saat itu telah digunakan untuk melapisi roda keju, menutup wadah makanan, membuat permen karet, lilin, krayon, bahkan bahan bakar roket padat. Di antara banyak kegunaannya, parafin juga dipakai untuk melapisi kain. Dan yang paling penting, harganya sangat murah.

Artikel Terkait: 10 Rekomendasi Bahan Anti Air Untuk Jaket Yang Bagus

Perkembangan Waxed Cotton Saat Ini

Dengan majunya perkembangan teknologi dan inovasi dalam pembuatan bahan anti air, perlahan tapi pasti popularitas jaket berbahan cotton waxed mulai berkurang. Hal ini karena, pakaian berbahan waxed cotton membutuhkan pelapisan ulang setiap tahunnya. Sementara itu bahan anti air lainnya yang lebih modern hanya membutuhkan sedikit perawatan.

Saat ini, istilah “oilcloth” dan “waxed cotton” digunakan hampir secara bergantian oleh beberapa produsen yang masih memproduksi barang tersebut. Sebagian besar “oilcloth komersial” di luar sana sebenarnya adalah katun yang diolah dengan parafin.

Dalam beberapa kasus, “oilcloth” bahkan digunakan untuk menggambarkan kain yang telah dilapisi vinil atau bahan sintetis lainnya untuk mempertahankan permukaannya dari air.

Umumnya, sebagian besar produsen saat ini lebih memilih kain sintetis yang tersedia untuk digunakan dalam pembuatan pakaian tahan air mereka.

Bagaimana Cara Merawat Bahan Katun Waxed?

Wax Thornproof Dressing Barbour

Lilin dan kapas merupakan produk alami yang akan menurun dan kehilangan efektivitasnya seiring waktu. Untuk membantu melestarikannya, produk katun wax tidak boleh disimpan dalam keadaan lembab, tetapi dikeringkan secara perlahan.

Kapas wax biasanya membutuhkan waxing ulang tahunan. Karena metode waxing berbeda antara produsen, produk rewaxing dari produsen asli lebih direkomendasikan.

Rewaxing paling baik dilakukan di musim panas, ketika bahan secara alami berada pada suhu yang lebih hangat. Kemudian, pada bagian-bagian kecil, lilin dihangatkan, diletakkan di atas bahan lalu digosok dengan kain lembut. Setelah diterapkan sepenuhnya, bahan harus dihangatkan dengan lembut agar lilin dapat menembus dan menutupinya secara merata.

Tips Merawat Jaket Berbahan Cotton Waxed

Proses Rewaxing Jaket

Untuk kamu yang tertarik untuk mendapatkan jaket wax tetapi berpikir perawatannya mungkin memusingkan, berikut kami berikan panduan merwat jaket wax kamu:

  1. Jika terjebak dalam hujan badai, biarkan jaket kamu benar-benar kering dan udara keluar.
  2. Bersihkan jaket kamu dengan air dingin dan kain/spons. Jangan gunakan air panas, hindari sabun atau deterjen lainnya, dan jangan pernah memasukkan jaket kamu ke dalam mesin cuci, karena hal itu akan menghilangkan semua lilin dari kain dan hampir tidak mungkin untuk di-rewax kembali.
  3. Beberapa merek menawarkan layanan waxing ulang dengan sedikit biaya. Barbour, misalnya, bahkan akan melakukan perbaikan pada jaket favorit kamu selain re-waxing.
  4. Kamu juga bisa melakukan waxing jaket kamu sendiri di rumah. Untuk memastikan hasil terbaik, gunakan lilin bermerek dari pembuat yang sama dengan jaket Anda. Pabrikan yang berbeda menggunakan formulasi eksklusif yang mungkin menawarkan hasil yang berbeda jika dicampur.
  5. Melakukan waxing ulang jaket cukup mudah, asalkan kamu mengikuti langkah langkah berikut:

Melakukan waxing ulang jaket cukup mudah, asalkan kamu mengikuti langkah langkah berikut:

  • Gunakan ruangan berventilasi baik, karena proses ini memiliki bau cukup menyengat.
  • Bersihkan bagian luar jaket Anda dengan air dingin dan spons. Gantung dan biarkan mengering.
  • Lelehkan lilin (jangan keluarkan dari wadahnya) dengan mengalirkan wadah di bawah air panas.
  • Lakukan proses ini selama sekitar 20 menit atau sampai lilin mencapai konsistensi cair.
  • Potong kaos lama / kain menjadi dua bagian: satu untuk mengoleskan lilin dan yang lainnya untuk menyerap kelebihan yang tidak menembus kain
  • Oleskan lilin dengan menggosokkannya secara merata pada kain untuk menjaga warnanya tetap konsisten.
  • Gunakan pengering rambut untuk meratakan hasil akhir. Kamu bakalan mendapatkan jaket yang berkilau seperti yang kamu inginkan
  • Biarkan jaket mengering semalaman

Kesimpulan

Jaket bahan Waxed Cotton

Nah, bagaimana? Sekarang kamu sudah tahukan apa itu bahan waxed cotton? Bahan ini memang tidak sepopuler bahan anti air lainnya, Apalagi proses perawatannya yang terbilang sulit menjadikan banyak produsen pakaian yang beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan serta lebih murah.

Beberapa pakaian waterproof saat ini lebih didominasi oleh bahan sintetis seperti rubber, nylon atau polyester. Walaupun begitu waxed cotton akan tetap ada di hati penggemarnya. Jadi, apakah kamu tertarik untuk memiliki jaket wax?

Artikel Terkait: Mengenal Bahan Kain Untuk Membuat Jaket