Apa Itu Kain Printing? Simak Ulasan Lengkapnya!

Apa Itu Kain Printing
Contoh Gamabar Printing Kain Custom

Pernahkah kamu berpikir bagaimana caranya baju kamu memiliki motif dan corak yang beragam serta berwarna warni? Hal ini semua berkat teknologi yang bernama kain printing. Lalu, apa itu kain printing? Bagaimana proses pembuatan kain printing?

Pada kesempatan kali ini Ozza Konveksi akan membahas lebih dalam mengenai kain printing, jenis jenis, metode pembuatan hingga fakta menarik mengenai printing kain ini.

Apa Itu Kain Printing?

Kain printing adalah metode penerapan warna pada kain untuk membuat pola dekoratif dengan cara yang seragam. Ada banyak metode pencetakan yang tersedia, seperti: block printing, screen printing (sablon), stensil, transfer printing, digital printing dan masih banyak lagi.

Kain sering dicetak dengan warna dan pola menggunakan berbagai teknik dan jenis mesin. Ini adalah proses pemindahan warna, pola, motif atau dekorasi dari satu warna atau lebih dalam salah satu dari berbagai metode atau teknik pada kain. Proses Ini melibatkan aplikasi permukaan warna dalam pola, desain atau motif yang telah ditentukan sebelumnya dengan metode pelepasan terarah manual atau mekanis.

Cara Kerja Kain Printing

Kain sering kali dicetak dengan warna dan pola menggunakan beragam teknik dan jenis mesin. Dari sekian banyak teknik pencetakan, yang paling umum adalah menggunakan rotary screen. Namun demikian, metode lainnya, seperti pencetakan langsung, discharge, resist, flat screen (semikontinyu), dan rol sering digunakan secara komersial.

Saat ini, metode pigmen digunakan untuk sekitar 75 hingga 85 persen dari semua operasi pencetakan. Hal ini karena pigmen tidak memerlukan langkah pencucian dan menghasilkan sedikit limbah.

Dibandingkan dengan pewarna, pigmen biasanya tidak larut dan tidak memiliki afinitas untuk serat. Pengikat resin biasanya digunakan untuk menempelkan pigmen ke dalam substrat. Pelarut digunakan sebagai kendaraan untuk mengangkut campuran pigmen dan resin ke substrat. Pelarut kemudian menguap meninggalkan lapisan buram yang keras.

Berikut adalah beberapa metode pencetakan pada kain:

Metode Printing Kain

1. Block Printing

Block Printing Kain

Pernahkah kamu mendengar isitilah batik cap? Yup, batik cap adalah salah satu jenis kain printing yang dicetak menggunakan metode ini.

Block Printing adalah metode pencetakan tradisional menggunakan blok yang terbuat dari kayu, karet, spons atau logam. Blok ini memiliki pola relief yang dibuat menggunakan pemotong laser ataupun dengan tangan. Kemudian pewarna diterapkan pada blok dan dicetak dengan tangan atau dicap pada kain.

Hasil cetakan kemudian diulang beberapa kali untuk mendapatkan pola yang didinginkan.

2. Screen Printing (Sablon)

Screen Printing Pada Kain

Metode ini memerlukan screen, yang merupakan bingkai dengan kain jaring halus yang direntangkan secara ketat pada bagian atasnya. Sayangnya metode ini prosesnya mahal dan membutuhkan ruang dan peralatan khusus. Sehingga sudah mulai dirtinggalkan, kecuali untuk beberapa proyek sablon, seperti kaos sablon, misalnya!

Flatbed screen printing juga menggunakan metode yang hampir mirip, bedanya ia beroperasi menggunakan mesin dan seringkali pola diterapkan pada layar secara digital. Metode sablon ini hanya cocok untuk printing kain dalam jumlah banyak dan kurang cocok untuk jumlah kecil.

Kamu bisa mempelajari proses pembuatan sablon manual ini disini

3. Engraved Roller Printing (Pencetakan Rol Terukir)

Engraved Roller Printing

Pencetakan rol terukir atau engraved roller printing adalah metode industri untuk proses cetak besar dimana rol logam diukir dengan pola dan reservoir pewarna menerapkan warna sesuai kebutuhan. Seperti pada teknik screen printing, rol diperlukan untuk tiap warna. Karena itu, metode ini terlalu mahal untuk kain yang pendek, tetapi bisa sangat hemat biaya untuk proses cetak besar, karena ratusan meter bisa dicetak per menit.

4. Transfer Printing

Transfer Printing

Transfer printing adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tekstil dan proses pencetakan terkait, di mana desain pertama kali dicetak pada substrat nontekstil yang fleksibel dan kemudian ditransfer dengan proses terpisah ke tekstil.

Pewarna transfer diterapkan pada kertas dan kemudian dipindahkan dengan panas ke kain. Anda bisa melakukan ini dengan cat transfer dan setrika. Pewarna transfer kimiawi ini lebih cocok untuk kain sintetis, yang memberikan kedalaman warna yang lebih baik.

5. Digital Printing

Digital Printing Pada kain

Desain dapat dibuat pada komputer dengan menggunakan paket Computer Aided Design (CAD) dan kemudian ditransfer ke kertas (kertas sublimasi), yang dapat ditransfer ke kain dengan panas, atau dapat langsung dicetak ke kain dengan menggunakan printer tekstil dan kemudian dipanaskan dengan uap untuk memperbaiki desain.

Dalam pencetakan langsung, kain mungkin perlu ditebalkan dengan menggunakan bahan kimia khusus, yang bisa dicuci setelahnya, untuk membantu memasukkannya melalui printer.

6. Rotary Screen Printing

Mesin Rotary Screen-Printing

Sablon putar menggunakan layar silinder mulus yang terbuat dari kertas logam. Mesin menggunakan screen berputar untuk setiap warna. Saat kain diumpankan di bawah tegangan seragam ke bagian printer mesin, bagian belakangnya biasanya dilapisi dengan perekat yang menyebabkannya melekat pada selimut pencetakan konveyor.

Sebagian mesin menggunakan metode lain untuk mencengkeram kain. Kain lewat pada bagian bawah screen yang melaluinya salinan pencetakan secara otomatis dipompa dari tangki tekanan.

Sebuah alat pembersih yg terbuat dari karet di setiap layar putar memaksa salinan melalui scree ke kain saat bergerak. Kain kemudian masuk ke oven pengeringan.

7. Stencil Printing

Stencil Printing Kain

Pencetakan stensil dibuat dari kartu atau asetase; polanya dipotong dan kemudian pewarna dioleskan atau disikat ke dalam area yang dipotong. Setiap stensil dapat digunakan beberapa kali. Saat ini banyak stensil yang dibuat menggunakan mesin pemotong terkomputerisasi untuk akurasi yang lebih tinggi daripada stensil yang dipotong dengan tangan.

8. Resist Printing

Proses pembuatan batik tulis

Resist printing mencakup beberapa metode tangan dan volume rendah, di mana pola diterapkan dengan mencegah warna menembus area tertentu selama proses pencelupan. Contoh metode resist printing termasuk batik, tie-dyeing, sablon, dan pencetakan stensil.

9. Inkjet Printing

Mesin Printer DTG

Ink-jet printing adalah metode pencetakan non-kontak di mana tetesan larutan pewarna didorong ke arah substrat dan diarahkan ke tempat yang diinginkan. Inkjet adalah teknologi yang muncul dalam industri tekstil dan belum diadopsi untuk penggunaan komersial secara luas.

Jenis pewarna yang paling sesuai dengan pencetakan ink-jet tekstil adalah pewarna serat reaktif, vat, belerang, dan naftol.

10. Heat transfer

Heat Transfer printing

Dalam pencetakan transfer panas, pertama-tama, pola dicetak pada substrat kertas khusus. Kertas kemudian diposisikan pada kain dan dikenai panas dan tekanan menggunakan mesin press. Pewarna kemudian ditransfer ke kain melalui sublimasi.

11. Direct Printing

Pencetakan Langsung telah menjadi metode yang paling umum untuk menerapkan desain pada kain.

Direct printing atau application printing, adalah proses dimana desain dicetak langsung ke kain putih (atau) di atas kain yang sebelumnya telah dicelup. Yang kemudian disebut overprint (Pencetakan yang dilakukan pada kain yang sebelumnya sudah melalui proses pencelupan dan selesai). Overprint ini biasanya dilakukan untuk menutupi cacat. Desain cetakan harus jauh lebih gelap daripada latar belakang yang dicelup.

12. Discharge Printing

Metode Discharge Printing

Discharge printing, juga disebut Extract Printing adalah metode penerapan desain pada kain yang dicelup dengan mencetak zat perusak warna, seperti klorin atau hidrosulfit, untuk memutihkan pola putih atau terang pada warna dasar yang lebih gelap.

Dalam pencetakan discharge, zat warna yang tahan terhadap zat pemutih dikombinasikan dengannya, menghasilkan desain berwarna, bukan putih pada kain yang dicelup.

Contoh Bahan Printing Kain Yang Sering Digunakan

Bahan kain printing sebnarnya tidak hanya terbatas pada katun saja, ada banyak jenis kain yang biasa digunakan dalam pembuatan kain printing berikut adalah salah satunya:

1. Kain Katun

Kain katun adalah kain yang terbuat dari serat alami tanaman kapas dan berasal dari genus Gossypium. Kapas terutama tersusun atas selulosa, senyawa organik yang tidak larut, yang sangat penting bagi struktur tanaman, dan merupakan bahan yang lembut dan halus.

Baca Juga: Perbedaan Bahan Cotton Combed 30s, 24s, 20s

2. Polyester

Polyester adalah jenis kain yang terbuat dari benang atau serat poliester. Bahan polyester merupakan singkatan dari serat polimer sintetis buatan manusia dengan sebutan polietilen tereftalat (PET). Metode pencetakan yang cocok untuk polyester antara lain: transfer printing dan sublimasi.

Baca Juga: Ciri Ciri Bahan Polyester Kelebihan & Kekurangannya

3. Mori

Kain mori adalah kain yang terbuat dari serat alam seperti katun, rayon dan sutra. Kain sangat cocok digunakan dalam metode pencetakan blok, resist printing dan stensil printing. Batik adalah salah satu jenis metode cetak yang masih menggunakan kain mori karena memiliki gramasi yang tepat, tidak terlalu tebal, tidak juga terlalu tipis.

Kerapatan benangnya bagus dan juga memiliki daya serap yang tinggi sehingga sangat cocok untuk proses membatik. 

FAQ (Pertanyaan Umum Seputar Printing Kain)

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai kain printing

Apakah kain katun bisa di printing?

Bisa banget, kain katun adalah jenis kain yang sangat cocok untuk berbagai metode pencetakan. Kain katun sangat cocok untuk metode sablon, Direct printing, heat transfer, blok transfer, dll

Mengapa harga batik printing lebih murah daripada batik tulis?

Harga batik printing lebih murah karena proses pengerjaannya yang lebih mudah dan lebih cepat. Apalagi jika menggunakan mesin maka kain batik yang dihasilkan bisa banyak. Namun begitu, batik tulis tetap menjadi primadona karena proses pengerjaannya yang memerlukan ketelitian tinggi sehingga harganya cukup mahal.

Berapa harga mesin printing kain?

Tidak ada jawaban yang pasti, karena mesin printing ada banyak jenisnya mulai dari mesin DTG, mesin printing sublimasi, mesin roller printing, dll. Mulai dari yang murah dari 20 jutaan hingga ada yang mencapai ratusan juta.

Oke itu dia tadi beberapa metode pencetakan pada kain yang sering digunakan. Tentu saja dalam skala industri metode seperti sublimasi, rotary printing dan screen printing masih banyak dipakai. Dengan adanya metode pencetakan kain ini maka kamu bisa mendapatkan baju dengan ragam corak yang bervariasi.

Baca Juga: 15 Toko Kain Terbaik & Terbesar Di Indonesia