Apa Itu Fast Fashion? Apa Dampak Yang Ditimbulkan?

Apa Itu Fast Fashion

Fast fashion, mungkin ini adalah istilah yang cukup asing bagi sebagian orang. Terutama jika kamu bukan penggiat atau pengamat industri mode. Lalu apa itu fast fashion? Mengapa ia banyak di bahas media? Apa keterkaitannya dengan sustainable movement? Yuk simak ulasan kami!

Apa Itu Fast Fashion?

Fast fashion adalah istilah yang merujuk pada model industri bisnis pakaian yang mengikuti tren catwalk dan desain mode tinggi terbaru. Para pelaku industri ini kemudian memproduksinya secara massal dengan biaya rendah dan membawanya ke toko ritel dengan cepat saat permintaan sedang tinggi.

Ciri Ciri Fast Fashion

Industri fast fashion memiliki ciri khas yang melekat seperti:

  1. Fast fashion biasanya selalu mengikuti perkembangan tren mode terbaru.
  2. Model fashion selalu berganti dalam waktu yang relatif cepat.
  3. Umumnya produk fast fashion diproduksi di wilayah negara ke tiga / negara berkembang. Contohnya seperti India, Indonesia, Thailand, Bangladesh, dll.
  4. Pakaian biasanya menggunakan bahan yang murah dan kurang berkualitas.

Sejarah Awal Munculnya Fast Fashion

Sejarah Fast Fashion

Sebelum era revolusi industri, pakaian terutama mode fashion merupakan produk yang mahal. Hal ini karena pakaian dijahit dengan tangan ddan cukup detail. Itulah sebabnya pakaian fashion hanya bisa di beli oleh kalangan tertentu saja. Selain itu, pakaian pada saat itu sering kali dibuat dengan menyesuaikan ciri individu pemesannya sehingga lebih tahan lama.

Pada saat revolusi industri muncul, banyak muncul teknologi yang berperan penting bagi umat manusia. Salah satunya tentu saja adalah teknologi mesin jahit. Konsep “fashion cepat” pertama kali diperkenalkan oleh New York Times pada tahun 1990-an. Istilah ini terinspirasi dari model baru akselerasi produksi yang di pakai oleh Zara dalam mengambil desain mode terkini dan mendistribusikannya ke toko-toko untuk dibeli oleh konsumen.

Fast fashion dibuat dengan proses yang lebih cepat, menggunakan bahan baku yang berkualitas rendah, serta dijual dengan harga yang murah. Sehingga fashion dapat dibeli oleh semua orang yang berasal dari berbagai kalangan. Tetapi efek buruknya produk-produk tersebut tidak bertahan lama (mudah rusak).

Jaket Varsity Murah Di Marketplace
Harga Jaket Varsity Di Marketplace

Kamu bahkan bisa menemukan produk fashion terkini dengan harga murah di marketplace. Lalu bagaimana dengan kualitasnya? Silahkan lihat sendiri reviewnya!

Baca Juga: 17 Sustainable Fashion Brand Indonesia

Masalah Yang Ditimbulkan Oleh Industri Fast Fashion

Industri pakaian cepat ini tentu saja menimbulkan polemik yang cukup serius. Berikut ini adalah beberapa masalah yang di timbulkan oleh industri ini:

1. Isu Masalah Lingkungan

Isu masalah lingkungan dalam industri fast fashion

Masalah lingkungan adalah masalah yang cukup serius. Untuk mendapatkan pakaian murah, produsen biasanya menggunakan bahan yang lebih murah seperti poliester yang dapat menimbulkan limbah plastik dunia.

Selain itu penggunaan pewarna pakaian sintetis murah oleh produsen dapat mencemari lingkungan terutama pencemaran air dan suangai yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Tidak hanya itu saja, banyak hewan yang terancam populasinya karena keberadaan industri ini.

Menurut Statista, pendapatan di segmen Fashion diproyeksikan mencapai US$9,30 miliar pada tahun 2022. Pendapatan diharapkan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2022-2025) sebesar 4,23%, menghasilkan proyeksi volume pasar sebesar US$10,53 miliar pada tahun 2025.

2. Mendorong Budaya Konsumtif

Budaya Konsumtif Industri Pakaian

Tren mode yang terus berubah serta mudahnya masyarakat dalam membeli barang melahirkan masyarakat yang konsumtif. Banyak dari generasi kita terutama para milenial yang menghamburkan uangnya hanya untuk sekedar memenuhi gaya agar terlihat keren.

Baca Juga: 30 Brand Fashion Korea Terbaik Dan Mendunia

3. Exploitasi Pekerja

Permasalahan selanjutnya adalah eksploitasi pekerja secara berlebihan. Bagaimana tidak? Tuntutan untuk memenuhi permintaan pasar dengan cepat membuat produsen harus mempekerjakan pekerja dengan jam kerja yang tinggi dengan upah yang minim.

Eksploitasi pekerja dalam industri fast fashion

Umumnya para pekerja ini diambil dari negera negara berkembang seperti Indonesia, Thailand, India, Bangladesh dan sebagainya. Alasannya tentu saja untuk mengurangi biaya produksi sehingga mereka mengambil keuntungan dari outsourcing di negara negara di mana perlindungan hak hak pekerja hampir tidak ada.

4. Fast Fashion Mendorong Budaya “Membuang Pakaian”

Karena harganya yang murah dan tren mode yang cepat berubah, membuat konsumen memiliki kebiasaan untuk membuang pakaian lama mereka. Mereka lebih memilih menggunakan pakaian yang baru untuk dapat mengikuti perkembangan tren mode terkini.

Limbah Pakaian Dan Garment

Pada tahun 2010, Amerika Serikat menghasilkan 11 juta ton limbah pakaian. Di Australia, setiap orang membeli 27 kilogram pakaian per tahun, dan 23 kilogram di antaranya berakhir di tempat sampah. Kain yang membusuk akan melepaskan gas metana ke udara, yang tentunya berkontribusi besar terhadap pemanasan global.

Sustainable Fashion – Tren Fashion Berkelanjutan

Faktabya industri fashion ikut menyumbang tidak kurang dari 20% limbah air dan 10% dari emisi gas karbon dioksida pada planet kita. Limbah dan polusi ini bahkan lebih banyak dari gabungan hasil emisi yang dihasilkan oleh industri penerbangan dan pelayaran.

Karena itu, mungkin ini saat yang tepat untuk berbicara mengenai gerakan berkelanjutan (sustainable movement)

Apa Itu Sustainable Fashion?

Fashion berkelanjutan mengacu pada pakaian yang dirancang, diproduksi, didistribusikan, dan digunakan dengan cara yang ramah lingkungan.

Apa Itu Sustainable Fashion

Dengan kata lain, tidak menggunakan lebih banyak sumber daya alam daripada yang dapat diganti secara alami oleh planet ini, dan tidak menghasilkan apa pun yang tidak dapat diserap kembali oleh planet ini secara alami.

Gerakan ini muncul karena tingginya limbah yang dihasilkan oleh industri pakaian setiap tahunnya.

Manfaat Dari Sustainable Fashion

1. Mengurangi Penggunaan Limbah

Merek berkelanjutan lebih berfokus pada produk pakaian berkualitas dari bahan tahan lama. Apalagi merek fashion berkelanjutan jarang mengikuti tren fashion cepat.

Tahukah Kamu? Saat ini, hanya 20% dari semua pakaian yang didaur ulang.

2. Mode Berkelanjutan Memastikan Upah yang Adil & Kondisi Kerja Yang Layak

Pekerja Dalam Industri Fast Fashion

Sebagian besar brand mode cepat memproduksi pakaian di negara berkembang di mana para pekerja dibayar di bawah upah layak. Kondisi keselamatan dan kesehatan yang buruk, jam kerja yang panjang, dan tekanan terus-menerus untuk berproduksi semuanya menciptakan lingkungan eksploitasi pekerja. Bahkan ironisnya beberapa brand besar bahkan mempekerjakan anak-anak untuk memproduksi pakaian mereka.

Sebagai perbandingan, merek pakaian berkelanjutan memprioritaskan upah yang adil dan kondisi kerja yang aman bagi semua karyawan.

3. Mode Berkelanjutan Mengurangi CO2 & Emisi Gas Rumah Kaca Lainnya

Industri pakaian tidak dapat kita pungkiri meninggalkan jejak karbon yang sangat besar. Kebanyakan pakaian saat ini terbuat dari bahan berbasis minyak bumi yang tidak ramah lingkungan. Sebut saja akrilik, nilon dan poliester untuk memproduksi bahan ini dibutuhkan sumber energi yang cukup besar.

Di sisi lain, mode berkelanjutan menggunakan bahan yang dapat terurai secara hayati dari kain alami atau daur ulang.

Baca juga: Kain Plastik Daur Ulang: Tren Mode Terpanas Dalam Industri Fast Fashion Saat Ini

Bahan-bahan ini membutuhkan sedikit atau tanpa perawatan kimia, lebih sedikit energi, lebih sedikit air, dan tidak ada pestisida atau pupuk yang dipakai.

4. Fashion Berkelanjutan Dapat Menghemat Air

Industri fashion adalah salah satu industri yang rakus air. Air tidak hanya digunakan saat pencucian pakaian saja, tapi digunakan juga selama proses manufaktur, pencelupan hingga finishing.

Penggunaan Air Dalam Pembuatan Celana Jeans

Sebagai gambaran, dibutuhkan sekitar 2.720 liter air untuk membuat satu kemeja katun dan 7.000 liter untuk membuat satu celana jins!

Selain mengkonsumsi air, produksi pakaian berdampak pada lingkungan dengan mencemari air tawar dengan bahan kimia beracun yang masuk ke saluran air.

Sebagai perbandingan, sebagian besar merek fesyen berkelanjutan memiliki kebijakan “air sesuai anggaran” yang membatasi penggunaan air selama produksi pakaian.

Selain itu, mode berkelanjutan memprioritaskan tekstil organik yang terbuat dari linen, rami, dan kapas organik, yang membutuhkan sedikit atau tanpa air selama fase produksi.

5. Mode Berkelanjutan Dapat Menyelamatkan Hewan

Hewan adalah bagian penting dari ekosistem kita, masing-masing memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa Bumi layak huni.

World Wildlife Foundation

Oleh karena itu, setiap ancaman terhadap satwa liar dan keselamatan hewan lain harus menjadi perhatian kita semua.

Tas kulit, sepatu, mantel bulu, dan barang-barang lain yang terbuat dari kulit hewan, bulu, dan wol, mempengaruhi populasi hewan dan, dengan demikian, kelangsungan hidup umat manusia di planet ini.

Merek pakaian berkelanjutan melindungi hewan dengan menggunakan alternatif kulit dan bulu dalam produk mereka, menyelamatkan hewan dari eksploitasi dan kematian sambil menjaga keseimbangan ekosistem yang ada.

Apa Yang Dapat Kita Lakukan?

Untuk mengatasi masalah ini sebenarnya ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Berikut adalah beberapa hal kecil yang mungkin bisa berdampak besar pada lingkungan kita.

Sustainable Fashion Show 2022

Untuk Konsumen:

1. Membeli Lebih Sedikit

Cobalah untuk memakai kembali pakaian yang kamu punya. Kamu bisa memadu padankan pakaian lama kamu alih alih menggunakan pakaian terkini. Kamu juga bisa memodifikasi pakaian lama kamu menjadi sesuatu yang baru. Misalnya saja kamu bisa memotong celan jeans kamu menjadi celana pendek atau mengubah jumper hoodie kamu menjadi jaket croptop misalnya.

2. Pilih Pakaian Berkualitas Tinggi

Jika kamu memang ingin membeli pakaian, maka pilihlah pakaian berkualitas tinggi yang terbuat dari kain ramah lingkungan. Pilihlah brand pakaian yang mendukung gerakan berkelanjutan.

3. Rawat Pakaian Dengan Benar

Sudah sepantasnya kita merawat pakaian yang kita pakai dengan benar. Bacalah petunjuk perawatan yang ada pada label perawatan pakaian. Memakainya sampai usang, memperbaikinya sedapat mungkin, kemudian mendaur ulangnya secara bertanggung jawab di akhir masa pakainya.

Untuk Produsen / Brand

Fast Fashion Industry Brand

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh brand dan vendor untuk mendukung gerakan sustainable movement ini:

1. Melakukan Daur Ulang

Kebanyakan pakaian yang diproduksi saat ini sebagian besar menggunakan bahan poliester. Bahan ini tidak ramah lingkungan dan sulit untuk terurai. Karena seperti yang kita tahu kain polyester terbuat dari biji plastik yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi.

Untungnya saat ini, sudah banyak brand yang beralih menggunakan bahan polyester daur ulang yang jauh ramah lingkungan. Dengan menlakukan daur ulang tentu saja penggunaan sumber daya alam dapat ditekan seminimal mungkin.

2. Pilih Kemasan Yang Ramah Lingkungan

Mengirim dan mengemas produk Anda dalam kemasan yang lebih ramah lingkungan adalah cara lain untuk memasukkan keberlanjutan ke dalam bisnis. Banyak bahan kemasan saat ini menggunakan plastik yang sulit didaur ulang dan cenderung menghasilkan limbah berlebih.

Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan.

3. Menggunakan Bahan Alternatif Yang Ramah Lingkungan

Alih alih menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan seperti poliester, akrilik atau nilon. Produsen bisa mencari alternatif bahan terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan lebih sedikit menimbulkan kerusakan pada lingkungan. beberapa bahan organik sebut saja cotton, bamboo, dan lain sebagainya.

4. Membuat Regulasi Yang Jelas Untuk Pekerja

Para pemangku kebijakan dan industri harus duduk bersama dalam membahas regulasi yang jelas untuk pekerja. Baik dari segi upah yang layak hingga keselamatan kerja para karyawannya.

5. Mengadopsi Pendekatan Slow Fashion

Slow Fashion adalah sebuah proses bisnis yang menganjurkan untuk memproduksi pakaian dalam kecepatan lebih lambat dan lebih memperhatikan kualitas yang lebih baik dan dapat bertahan lebih lama. Selain itu slow fashion dalam kaitannya dengan sustainable fashion menganjurkan untuk menghargai perlakuan yang adil terhadap manusia, hewan dan lingkungan ini di sepanjang jalan.

Mengapa Fashion Menjadi Kunci Dalam Gerakan Berkelanjutan?

Kata “keberlanjutan” dalam konteks fashion mengacu pada dampak lingkungan dari pembuatan, pemakaian dan perawatan hingga bagaimana pakaian dibuang.

Agar industri fesyen benar-benar menjadi lebih berkelanjutan, Brand dan vendor perlu bekerja untuk mengembangkan sistem melingkar di mana pakaian menjadi sepenuhnya dapat didaur ulang setelah digunakan. Sehingga dapat mengurangi kebutuhan untuk membuat serat murni.

Sayangnya butuh waktu lama agar industri besar dapat mengikuti langkah ini. Sementara itu, sebagai konsumen kita dapat mulai mengurangi volume pakaian yang kita beli jika memang tidak perlu.

Akhir Kata…

Industri pakaian memang tidak dapat kita pungkiri menjadi industri yang paling cepat pertumbuhannya. Pertumbuhan serta permintaan pasar yang tinggi ini melahirkan industri pakaian cepat yang selalu mengikuti tren mode terkini. Sayangnya, fast fashion memiliki masalah yang tidak sedikit.

Dari sinilah muncul gerakan berkelanjutan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh industri fast fashion ini. Saat ini telah banyak brand besar yang mengikuti gerakan ini dengan harapan dapat meminimalisir kerusakan lingkungan yang lebih besar.

Sumber Referensi